Petani di Brebes Sambat Harga Bawang Merah Anjlok Lebih Murah dari Beras

Petani di Brebes Sambat Harga Bawang Merah Anjlok Lebih Murah dari Beras

Imam Suripto - detikJateng
Senin, 11 Sep 2023 21:45 WIB
Panen bawang merah di Brebes. Foto diunggah Senin (20/2/2023).
Panen bawang merah di Brebes. Foto diunggah Senin (20/2/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Video seorang petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, yang mengeluhkan anjloknya harga bawang beredar di media sosial. Bahkan, petani itu menyebut harga sekilo bawang merah kini di bawah harga beras.

Di video yang diterima, petani tersebut meminta agar pemerintah bisa menaikkan harga bawang merah sehingga petani tidak merugi.

"Pak Jokowi yang baik, tolong itu harga bawang dinaikkan, masa sekilo ga dapat beras sekilo, aduh pusing. BPKB sudah digadai semua buat nanam bawang, nyaurnya (membayarnya) gimana, aduh pusing. Pak Jokowi tolong saya Pak Jokowi," kata petani itu dalam video yang dilihat detikJateng pada Senin (11/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra saat dikonfirmasi mengatakan bahwa wanita di dalam video tersebut merupakan salah satu buruhnya. Selain itu, wanita itu juga memiliki lahan yang juga ditanami bawang merah.

"Itu memang pekerja saya, tapi dia itu juga tanam bawang, hanya saja skala kecil. Sudah lazim di sini, buruh bawang disini juga menanam bawang. Mereka kerja buruh untuk beli kebutuhan harian," beber Alex, Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, saat ini petani di Brebes memang sedang dipusingkan dengan harga bawang merah yang terjun bebas.

Saat ini harga bawang merah super berada di titik terendah, yaitu Rp 12 ribu per kilo, sedangkan kualitas standar Rp 10 ribu.

"Tahun ini memang bawang merah harganya di titik terendah. Dari petani cuma Rp 12 ribu per kilo, itu bawang super kualitas ekspor. Sementara BEP-nya di angka Rp 15 ribu per kilo. Kemarin sempat turun Rp 14 ribu karena airnya masih bisa ambil di sungai. Sekarang sudah kering, jadi harus mompa air. Otomatis mengeluarkan biaya tambahan," Alex merinci.

Salah satu petani, Yati (49) warga Desa Klampok mengungkapkan, dirinya menanam bawang merah di lahan seluas 937 meter atau seperdelapan bahu dengan modal Rp 15 juta. Untuk mendapatkan modal, ia menggadaikan BPKB kendaraan miliknya.

Kemudian dari lahan itu menghasilkan panen 10 kuintal dengan harga Rp 12 ribu. Sehingga pada panen ini mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta.

"Modalnya gadai BPKB motor dan utang bank sampai Rp 15 juta. Kemarin panen dapat 10 kuintal dijual Rp 12 ribu, jadi rugi Rp 3 juta," tutur Yati.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads