Stok Air Bendungan Gunung Rowo Pati Menipis, Irigasi Ikut Seret

Stok Air Bendungan Gunung Rowo Pati Menipis, Irigasi Ikut Seret

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 31 Agu 2023 15:02 WIB
Pati -

Bendungan Gunung Rowo di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah kini menyusut. Stok air kini pun telah mencapai ambang batas minimal.

Pantauan detikJateng di lokasi bendungan yang berada di lereng Pegunungan Muria mulai mengering, Kamis (31/8). Genangan air hanya ada di bagian tengah bendungan. Sementara di bibir-bibir bendungan sudah mulai terlihat tanah dan rerumputan.

Petugas operasi pintu air Bendungan Gunung Rowo, Edi Prasetya (32) mengatakan untuk kondisi debit air di Bendungan Gunung Rowo mulai mengering.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Debit air saat ini mencapai ambang batas minimal yakni sekitar 800 ribu meter kubik. Padahal debit air saat penuh di April lalu mencapai 4,8 juta meter kubik. Artinya, selama 4 bulan ini air sudah menyusut 4 juta meter kubik.

"Kalau ini kondisinya mencapai batas minimum sekitar 800 ribu meter kubik, top elevasinya sekitar 4,8 juta meter kubik sebelum ada permintaan dari petani sekitar bulan April 2023," kata Edi kepada wartawan ditemui di lokasi, Kamis (31/8/202).

ADVERTISEMENT

Biasanya, bendungan tersebut digunakan untuk mengairi 3.000 hektare sawah yang ada di beberapa kecamatan. Stok air yang terus menipis membuat mereka membatasi irigasi untuk 100 hektare sawah yang ada di Kecamatan Gembong.

"Karena ini mengingat batas minimal sudah mencapai, ini hanya melakukan irigasi yang sawah dekat dengan bendungan, karena batas minimal itu 750 ribu meter kubik, untuk pengamanan bendungan," Edi melanjutkan.

Dia menambahkan Bendungan Gunung Rowo dibangun zaman penjajahan Belanda tahun 1918 sampai 1925. Bendungan awalnya digunakan untuk irigasi pertanian tebu di wilayah Pati bagian utara.

"Ini zaman Belanda 1918 sampai 1925, tujuan untuk wilayah tebu untuk irigasi tanaman tebu di daerah Trangkil," jelasnya.

(ahr/apl)


Hide Ads