"Kita dikejar September, kalau meleset ya maksimal Desember, Desember sampai Ngawen (exit tol). Insyaallah bisa, mintanya memang operasional," ungkap General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin kepada detikJateng di Pemkab Klaten, Selasa (1/8/2023).
Amin mengatakan, saat ini pengerjaan konstruksi terus dilakukan di wilayah Klaten. Progres perkembangan konstruksi sampai Klaten menurutnya sudah 53,96 persen.
"Progres konstruksi sampai kota Klaten sudah 53,94 persen dan lahan sudah 96 persen. Kita target sampai Klaten dulu. Tahun 2024 tembus sampai di Purwomartani, Yogyakarta, bulan Juni" ujar Amin.
Amin menjelaskan, saat ini jembatan layang di pintu tol Ngasem, Kartasura sudah pondasi untuk disambung ke arah Klaten.
"Nanti dari Kartasura (mobil) langsung naik. Sedangkan dari Klaten bisa lewat exit Ngawen, tidak perlu lewat Kartasura lagi," jelas Amin.
Amin menambahkan, di wilayah utara yang paling mendesak saat ini adalah pembangunan masjid pengganti di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo.
"Tanah pengganti sudah dibelikan, mesjid sementara sedang dibangun dan nanti masjid pengganti segera kita bangun. Iya karena itu dulunya wakaf," tambah Amin.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Klaten, Supriyono menyampaikan Pemkab menambah satu traffic light di simpang empat jalan Tentara Pelajar, Gayamprit untuk antisipasi tol Jogja-Solo. Sebab lokasi itu merupakan jalur menuju pintu tol.
"Yang Gayamprit itu jalurnya Google Map dari pintu tol. Dari Yogyakarta juga diarahkan ke situ semua yang mau ke Semarang," kata Supriyono saat ditemui detikJateng di Pemkab Klaten.
Pantauan detikJateng di ruas tol Jogja-Solo dari Kecamatan Polanharjo sampai Ceper, kegiatan pengurukan masih berlangsung. Di ruas exit tol Kuncen, Kecamatan Ceper, puluhan truk lalu lalang mengangkut tanah uruk.
(dil/ahr)