Zulhas Cek Sembako di Pasar Karanganyar, Soroti Harga Telur Rp 31 Ribu/Kg

Zulhas Cek Sembako di Pasar Karanganyar, Soroti Harga Telur Rp 31 Ribu/Kg

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 12 Jul 2023 10:16 WIB
Mendag Zulkifil Hasan cek sembako di Pasar Malangjiwan Karanganyar, Rabu (12/72023).
Mendag Zulkifil Hasan cek sembako di Pasar Malangjiwan Karanganyar, Rabu (12/72023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Karanganyar -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pengecekan harga sembako di Pasar Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Dia menemukan harga telur ayam yang tinggi, yakni Rp 31 ribu per kilogram.

Dia mengatakan saat hari raya, Natal, dan tahun baru, harga telur di angka Rp 24 ribu per kilo. Sedangkan harga normal yang dipatok pemerintah Rp 28 ribu per kilogram. Kenaikan ini disebabkan pasokan yang berkurang.

"Karena suplai kurang, harga naik. Ya memang perlu waktu, ayam kan nggak bisa bertelur sehari dua kan? Jadi perlu waktu. Kemarin kan Rp 32 ribu per kilogram, sekarang Rp 31 ribu per kilogram. Saya kira minggu depan akan turun lagi," kata Zulkifli di lokasi, Rabu (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauannya, harga-harga sembako cenderung turun. Daging ayam dari Rp 40 ribu per kilogram, menjadi Rp 38 ribu per kilogram. Bawang merah Rp 35 ribu per kilogram, dan cabai rawit Rp 23 ribu per kilogram.

"Terima kasih Bupati, harga-harga stabil cenderung turun. Pasti Bupatinya kerja keras. Inflasi kita di angka 3,5 persen," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kunjungannya, Zulkifli juga membeli sejumlah sembako. Sejumlah sembako yang dibeli, kemudian dibagikan kepada masyarakat yang ada di Pasar Malangjiwan.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar, Martadi mengatakan meski ada sejumlah bahan pokok yang harganya naik, pihaknya mencoba untuk menyediakan barang agar tidak langka.

Sejumlah bahan pokok yang menjadi sorotannya berupa bawang, telur, daging, dan minyak goreng.

"Nanti kalau harga mahal, nggak ada barangnya. Akan jadi masalah," kata Martadi.




(ams/apl)


Hide Ads