Republik Nauru pernah berpredikat sebagai negara paling kaya sedunia karena kandungan fosfat yang melimpah di wilayahnya. Namun karena boros hingga tertipu investasi, Nauru kini berubah menjadi salah satu negara termiskin.
Dilansir detikFinance, Nauru terletak hanya 25 mil selatan khatulistiwa, negara tersebut merupakan pulau karang terangkat di barat daya Samudra Pasifik. Luas wilayahnya hanya sekitar 12 mil persegi (21 km persegi) dan memiliki populasi sekitar 12.000 hingga 13.000 orang.
Wilayah Nauru sangat kecil, saking kecilnya negara ini bahkan tak memiliki Ibu Kota. Namun, negara ini pernah berpredikat negara terkaya sejagat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1970-an Nauru adalah negara kaya yang menarik keuntungan dari cadangan fosfat. Endapan fosfat ditemukan hampir di seluruh wilayah Nauru pada saat itu.
Barang tambang ini adalah komponen kunci industri pupuk, yang sangat membantu perekonomian negara tersebut. Bahkan pada tahun 1975, Nauru memiliki penghasilan sekitar US$ 2,5 miliar.
Berkat itu pemerintah dan masyarakat Nauru sempat merasakan hidup mewah dan terlalu boros terhadap anggaran yang dimiliki. Saking kayanya, Nauru tidak membebankan pajak pada penduduknya. Biaya perumahan yang disediakan pemerintah hanya dihargai US$ 5 sebulan.
Nauru juga menyediakan semua layanan kesehatan secara gratis. Kalau ada warga yang membutuhkan perawatan medis khusus, pemerintah Nauru akan menerbangkannya ke Australia. Pelajar yang berprestasi juga akan dibiayai untuk sekolah di Australia.
Namun, akibat penambangan secara besar-besaran, Nauru harus merasakan efek oven. Efek ini oven menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan di Nauru hingga memaksa pertambangan fosfat terhenti.
Pada tahun 1992, Nauru berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan lain, namun malah ditipu dan merugi sampai US$ 30 juta.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Nauru lagi-lagi kena sial. Penasihat keuangan lainnya kedapatan menggelapkan dana sekitar US$ 60 juta.
Nauru pun berubah menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Nauru sangat bergantung pada bantuan negara lain hingga menjadi salah satu tempat penampungan pengungsi sebelum masuk ke Australia.
Baca juga: Malam-malam Gempa Bantul Gegerkan DIY-Jateng |
(aku/aku)