Proses pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen terus dilakukan. Selain konstruksi, pembebasan lahan juga terus dilakukan, termasuk untuk lahan karakteristik khusus.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen AJ Dwi Winarsa menyampaikan terkait progres lahan, telah terbit Serat Palilah dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Serat Palilah itu tentang Pemberian Izin Sementara Pemanfaatan Tanah Kasultanan Kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Dari total 7 Kalurahan Tanah Kasultanan, telah terbit Serat Palilah untuk 3 Kalurahan," kata Dwi Winarsa dalam rilis tertulis, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serat Palilah terbit untuk Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Tempel, seluas 2,296 meter persegi, Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, seluas 297 meter persegi, pada 15 Juni 2023. Kemudian Kalurahan Tambakrejo, Kapanewon Tempel, seluas 33.176 meter persegi pada 19 Juni 2023.
"Dan Sultan Ground yang berfungsi sebagai makam terletak di Kalurahan Margokaton Kapanewon Seyegan seluas 2.555 meter persegi pada tanggal 26 Mei 2023," ujarnya.
Dijelaskannya, Serat Palilah ini sebagai dasar untuk melakukan pengurusan lebih lanjut mendapatkan Serat Kekancingan untuk pemanfaatan Tanah Kasultan. Serat ini menjadi langkah awal untuk bisa memulai pekerjaan konstruksi pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen.
"Saat ini progres Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer capai progres konstruksi sebesar 29,06 persen dan progres lahan sebesar 65,64 persen," bebernya.
Dwi Winarsa melanjutkan, pemasangan erection girder proyek Jalan Tol Jogja-Bawen telah dilakukan.
"Hingga saat ini total girder yang terpasang ada di 3 lokasi yaitu di Kalurahan Banyurejo, di Kalurahan Margokaton dan di Kalurahan Sumberejo," pungkasnya.
(aku/sip)