Pemuda Magelang Raup Cuan dari Beternak Musang

Pemuda Magelang Raup Cuan dari Beternak Musang

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 18 Jun 2023 10:16 WIB
Peternak musang pandan, Septiawan Prasetyo Nugroho di rumahnya Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Peternak musang pandan, Septiawan Prasetyo Nugroho di rumahnya Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Bagi sebagian orang, musang sering dianggap menjadi hewan liar pengganggu lantaran sering memangsa ternak. Namun, di tangan warga Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Septiawan Prasetyo Nugroho (30), musang ini justru menghasilkan cuan.

Selama bertahun-tahun, Septiawan membudidayakan hewan tersebut. Kini dia memiliki puluhan musang jenis musang pandan. Sebagian merupakan indukan.

Usaha beternak musang ini berawal dari hobi. Awalnya dia hanya memeliharanya untuk kesenangan, namun kemudian berkembang biak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu awal mulai 2009 itu hobi, terus punya musang yang bagus moza itu 2011-an kalau nggak salah. Dua tahun pelihara birahi diternakkan bisa lanjut sekarang," katanya kepada detikJateng saat ditemui di rumahnya, Jumat (16/6/2023).

Kini di rumahnya terdapat 32 musang. Sebagian besar indukan, hanya 7 diantaranya yang masih anakan. Musang paling tua di rumahnya sudah berumur sekitar 10 tahun.

ADVERTISEMENT

Menurut Septiawan, memelihara musang tidak begitu sulit. Dia memberikan pakan menggunakan pakan anjing.

"Makan disini pokok nasi campur dog food, pakan anjing. Kalau selingan dikasih kepala ayam, kadang lele terus sama buah. Buahnya pisang, bisa pepaya, jamu biji itu bisa, pokoknya yang manis itu mau," kata dia.

Peternak musang pandan, Septiawan Prasetyo Nugroho di rumahnya Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. (Foto: Eko Susanto/detikJateng)Peternak musang pandan, Septiawan Prasetyo Nugroho di rumahnya Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. (Foto: Eko Susanto/detikJateng) Foto: Eko Susanto/detikJateng

Adapun jumlah musang anakan yang bisa dihasilkan setiap tahunnya sebenarnya tidak begitu besar. Namun, harganya cukup menggiurkan sehingga membuat dia memilih bisnis ini.

Pada Januari-Juni ini, misalnya, dia baru menghasilkan 4 anakan. "Itu termahal di angka Rp 10 juta. Kalau jantan betina nggak pengaruh (harga) yang pengaruh warna," kata dia.

Adapun promosi penjualan dilakukan secara online. Dia biasa menawarkan musangnya melalui media sosial.

"Kalau di Facebook sudah ada grupnya buat jual beli musang," kata Wawan.

Adapun pembeli berasal dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Sidoarjo maupun kota lainnya.

Rata-rata, musang dijual dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Namun untuk warna-warna tertentu bisa sampai jutaan rupiah. Bahkan, dia pernah mendapat cuan Rp 24 juta dari seekor musang.

"Paling mahal Rp 24 juta, itu ke Jepara dia hobi, dapatnya jantan," katanya.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads