Terima UGR Bendungan Bener Tak Genap Rp 200 Ribu, Warga: Malah Tombok!

Terima UGR Bendungan Bener Tak Genap Rp 200 Ribu, Warga: Malah Tombok!

Rinto Heksantoro - detikJateng
Senin, 05 Jun 2023 12:53 WIB
Pemberian Uang Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak Atas Tanah Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bagi Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Senin (5/6/2023)
Pemberian Uang Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak Atas Tanah Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bagi Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Senin (5/6/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng.
Purworejo -

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) untuk warga terdampak pembangunan Bendungan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hingga hari ini terus berlanjut. Salah satu warga yang hanya menerima uang tak genap Rp 200 ribu. Kok bisa?

Warga tersebut adalah Ismail (49) warga Desa Nglaris, Kecamatan Bener, Purworejo. Datang bersama rombongan warga terdampak lainnya, ia mengaku hanya mendapatkan UGR sebesar Rp 195.930 dari tanah miliknya yang terkena pembangunan Bendungan Bener seluas 2 meter persegi.

"Ini cuma dapat UGR kurang dari Rp 200 ribu karena cuma 2 meter yang kena," kata Ismail saat ditemui detikJateng di Kantor Cabang BRI Purworejo usai menerima UGR, Senin (5/6/2023) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum datang bersama warga lain, ia pernah meminta UGR tersebut secara kontan namun tidak diberikan lantaran sesuai aturan harus melalui Bank BRI. Meski mengaku tombok, namun ia tetap menerima uang itu dengan tersenyum dan akan menggunakan dengan 'sebaik-baiknya' untuk beli mi ayam.

"Ya mau diminta kontan dulu nggak boleh, ya udah datang ke sini ambil. Sebenarnya bingung juga mau buat apa cuma dapat segitu, paling buat beli mi ayam rame-rame, buat jajan, buat ongkos bolak-balik, malah tombok," ucapnya sambil tertawa.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto menuturkan, dari target total 4.393 bidang yang terdampak, hingga kini sudah selesai menerima UGR sebanyak 4.269 atau sudah mencapai 97,17 persen.

"Sampai sekarang jumlah bidang yang sudah menerima UGR sekitar 4.269 bidang atau sudah selesai 97,17 persen," sebutnya.

Diketahui, Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter, dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi megaproyek tersebut menelan APBN sekitar Rp 4 triliun.

Pembangunan bendungan tersebut membutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan milik warga. Sedikitnya sembilan desa terdampak pembangunan tersebut. Delapan desa terdampak langsung di anataranya Desa Nglaris, Limbangan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, dan Bener yang berada di Kecamatan Bener.

Sedangkan, dua desa lainnya dari Kecamatan Gebang, yaitu Desa Kemiri dan Redin. Sementara itu, satu desa yang tidak terdampak langsung namun akan diambil batu andesitnya sebagai bahan pembangunan bendungan adalah Wadas, Kecamatan Bener.




(apl/ams)


Hide Ads