Perajin monel atau logam putih di Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ketiban rezeki. Sebab para perajin tengah disibukkan pembuatan gelang haji yang akan dikenakan oleh para jemaah dari Indonesia.
Hal ini seperti yang dialami Subandi (50) warga Desa Bakalan. Subandi dengan sejumlah pekerjanya sedang sibuk membuat gelang haji. Di rumahnya yang sederhana, ada ratusan ribu gelang haji yang diproduksi.
Andi Subandi, sapaannya, mengatakan mendapatkan pesanan total sebanyak 106.279 gelang haji. Pesanan itu terdiri dari berbagai calon jemaah, mulai dari jemaah reguler, petugas haji, hingga jemaah plus atau PIHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita produksi sesuai dengan pemesanan, kita produksi sekitar untuk regular 97.553, untuk petugas 1.500, dan untuk jemaah plus atau PIHK itu 7.226 gelang haji," jelas Andi Subandi kepada wartawan di lokasi, Jumat (19/5/2023).
Dia mengatakan pekerjaan gelang haji tahun ini harus dikebut selama sekitar satu bulan. Sebab kata dia, tender gelang haji tahun ini molor. Imbasnya, pekerjaan pembuatan gelang haji dikebut siang malam.
Subandi menargetkan 10 hari ke depan pembuatan gelang haji rampung.
"Waktu pekerjaan harusnya dua bulan, karena tendernya molor, kita usahakan kerja siang malam Alhamdulillah sudah bisa 50 persen, targetnya 10 hari ke depan harus sudah selesai semua pekerjaan ini dan akan kita kirim ke masing-masing embarkasi," terang Andi Subandi.
![]() |
Dia mengatakan untuk menyelesaikan produksi gelang haji ini dia mengerahkan warga di sekitarnya. Ada sekitar 150 orang yang terlibat.
Setelah gelang jadi, masih ada 100 pekerja yang mengetik atau menulis identitas jemaah haji saat di masing-masing embarkasi.
"Untuk produksi ada sekitar 150 pekerja, kemudian untuk embarkasi ada 100 pekerja, warga sekitar desa dan tetangga desa, bisa saja satu kecamatan bisa kerja di kita," jelasnya.
Andi Subandi mengaku terkendala cuaca. Sebab saat hujan dan mendung mempengaruhi saat mengeringkan gelang haji. Meski demikian dia yakin hasil gelang haji kualitasnya maksimal untuk jemaah haji Indonesia di tanah suci nanti.
"Kendalanya pada musim, kalau hujan kita tidak bisa, dan tidak bisa memaksimalkan kualitas jika musimnya hujan atau mendung," ungkap Andi Subandi.
Dia menambahkan perajin gelang haji di Jepara merupakan satu-satu di Indonesia. Menurutnya pekerjaan gelang haji dari Jepara nantinya digunakan seluruh jemaah haji asal Indonesia.
"Kebetulan setiap tahun kami yang mengerjakan, kami mengerjakan sejak tahun 2009, seluruh Indonesia yang mengerjakan kami," ujar Andi Subandi.
(ahr/apl)