Soal Rencana Pemerintah Impor Beras 2 Juta Ton, Mentan: Jangan Didramatisir

Soal Rencana Pemerintah Impor Beras 2 Juta Ton, Mentan: Jangan Didramatisir

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 10 Apr 2023 14:37 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berdialog dengan petani di Trucuk, Klaten, Senin (10/4/2023).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berdialog dengan petani di Trucuk, Klaten, Senin (10/4/2023). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menanggapi soal kebijakan impor beras 2 juta ton yang direncanakan pemerintah tahun ini. Syahrul meminta rencana itu tidak didramatisir.

"Namanya cadangan ya siap-siap. Tapi perintah Bapak Presiden adalah mendahulukan serapan petani jadi jangan dinamika, didramatisasi terlalu jauh," ungkap Syahrul saat ditanya detikJateng di hadapan wartawan usai panen padi IP 400 di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, Senin (10/4/2023).

Menurut Syahrul, impor tersebut diyakini tidak akan mengganggu harga gabah petani. Beras impor tersebut merupakan cadangan pangan (CP) untuk menghadapi kemarau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komitmen presiden mendahulukan serapan gabah dan beras lokal kita. Bahwa negara harus hadir dan punya kewaspadaan besok itu ada kemarau yang sangat panjang karena El Nino ya itu biasa," papar Syahrul.

Syahrul menyatakan semua negara harus mempersiapkan cadangan pangan dan itu hal wajar. Bahwa sekarang sedang panen raya hal itu diakui sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Sekarang kita lagi panen iya. Tapi saya tidak akan berbicara soal harga," lanjut Syahrul.

Ketersediaan dan ketahanan pangan saat ini, ditegaskan Syahrul saat ini dalam kondisi baik. Saat ini semua wilayah sedang panen raya.

"Neraca kita sangat positif, sangat baik. Beras kita cukup berlimpah, semua lagi panen raya di seluruh kabupaten," sebut Syahrul.

Dikatakan Syahrul, dari lahan sawah padi 7,4 juta hektare sekarang sudah dipanen di atas sekitar 30 persen. Menghadapi Lebaran dan Idul Fitri tidak akan ada masalah.

"Menghadapi Lebaran dan Idul Fitri saya kira tidak ada masalah. Hal yang sama, cabai dan lain-lain cukup tersedia dengan 12 komoditi lainnya," papar Syahrul.

Oleh karena itu, imbuh Syahrul, Kementerian Pertanian bersama pemerintah di daerah mempunyai tugas menjamin ketersediaan. Kementerian bersama kepala daerah sudah mempersiapkan antisipasi.

"Jadi ketersediaan pangan itu tanggung jawab Kementan dan seluruh jajaran Kementan bersama bupati dan gubernur menyiapkan antisipasi. Cuma tentu Ramadan dinamika harga akan terjadi tapi itu siklus tahunan yang kita hadapi dan sepanjang ketersediaan ada, insyaallah normalisasi akan dilakukan," pungkas Syahrul.




(aku/dil)


Hide Ads