Pembangunan jalan tol lingkar timur selatan Solo belum menemui titik kesepakatan dari masing-masing daerah yang terdampak. Sebelumnya, rencana pembangunan tol lingkar timur selatan saat ini proyek tol lingkar Solo masuk tahap feasibility study atau studi kelayakan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada kepala daerah di wilayah masing-masing untuk duduk bersama membahas kesepakatan. "Perbedaan pendapat, ya ngobrol. Harus membangun konsen yang sama," kata Ganjar usai Dialog Gubernur dengan Bupati atau Wali Kota saat Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) di Kabupaten Sragen, pada Senin (13/3/2023).
Apalagi Ganjar memprediksi dalam waktu dekat kondisi lalu lintas di Solo dan sekitarnya akan mengalami stuck kemacetan. Sehingga perlu adanya konektivitas untuk menghubungkan Solo Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solo Raya ini saya kira penting untuk adanya jalan yang menghubungkan Solo Raya, konektivitas. Kalau ndak bahaya ini, prediksinya nggak lama lagi itu grek (berhenti)," ujarnya.
Ditanya mengenai apa yang diusulkan dirinya untuk persoalan tersebut, Ganjar menjawab memilih untuk mengikuti kehendak rakyat. "Kalau rakyat, maunya jalan lingkar tidak usah bayar. (Usulan Ganjar) saya setuju, usulan rakyat," tuturnya.
Sebelumnya, jalan tol lingkar timur selatan di luar Kota Solo belum mendapat restu dari tiga bupati yang wilayahnya terdampak. Jalan tol lingkar Solo itu rencananya akan melewati Kabupaten Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar.
Jalan tol lingkar luar Solo direncanakan melewati Kecamatan Jaten, Tasikmadu, dan Kebakkramat di Kabupaten Karanganyar. Kemudian Kecamatan Mojolaban, Polokarto, Sukoharjo, Grogol, Baki, dan Gatak di Kabupaten Sukoharjo.
Lalu Kecamatan Wonosari, Polanharjo, dan Delanggu di Kabupaten Klaten. Dengan panjang total mencapai 38,6 kilometer.
(aku/sip)