Memasuki pertengahan bulan Ruwah atau Syaban, harga bunga mawar untuk bunga tabur semakin mahal. Hal ini seiring warga di berbagai daerah mulai menggelar tradisi Sadranan atau nyadran yang diikuti dengan ziarah kubur.
Di sentra petani bunga mawar Boyolali, harga bunga mawar tabur mencapai Rp 200 ribu-Rp 225 ribu per satu keranjang ukuran keranjang belanjaan di supermarket. Harga bunga mawar ini memang fluktuatif.
"Harga bunga mawar (tadi pagi) Rp 200 ribu per takar. Kalau yang oncot (bungkus) ini Rp 400 ribu-Rp 450 ribu (satu oncot isi 2 keranjang)," kata Bejo, salah seorang pedagang bunga mawar, di pasar kembang Dukuh Magersari, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Rabu (8/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah desa di Kecamatan Musuk dan Tamansari, Kabupaten Boyolali memang sentranya penghasil bunga mawar. Antara lain Desa Cluntang, Sruni, Kembangsari, Ringinlarik di Kecamatan Musuk. Kemudian Desa Mriyan, Lanjaran di Kecamatan Tamansari.
Di bulan Ruwah seperti sekarang ini, saatnya petani bunga mawar panen raya. Setelah sekitar 50-55 hari sebelumnya dipangkas, bunga-bunga mawar mulai bermekaran. Bunga mawar yang dihasilkan kebanyakan mawar merah dan mawar putih.
Pasar bunga mawar ini berlangsung pagi hari dan ada yang sore hari. Di Desa Sruni ada dua pasar kembang atau bunga mawar, yakni di Dukuh Magersari yang berlangsung pagi hari dan pasar Gempur, pada sore hari.
Bunga mawar dari wilayah di lereng Gunung Merapi sisi timur ini dijual para pedagang ke wilayah Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dijelaskan dia, harga bunga mawar ini tidak menentu atau fluktuatif. Setiap hari bisa berubah-ubah. Bahkan harga pagi hari dan sore hari bisa berbeda. Tergantung mekanisme pasar.
Menurut Bejo, mahalnya bunga mawar saat ini dipengaruhi pasokan bunga mawar para petani yang tidak maksimal. Banyak petani yang gagal panen karena tanaman bunganya rusak, yakni kuncup bunga membusuk dan rontok sebelum mekar.
"Iya, panenan bunga mawar sedikit. Banyak tanaman mawar yang suloyo," imbuh dia.
Hal senada warga Desa Sruni, Slamet, mengatakan saat ini banyak bunga mawar yang rusak. Sehingga hasil panen tidak maksimal.
"Banyak warga yang nyebut (mengeluh) tanaman bunga mawarnya rusak," jelasnya.
Dia memperkirakan, kondisi ini pula yang menyebabkan harga bunga mawar saat ini melonjak. Biasanya, lanjut Slamet, harga bunga mawar akan semakin naik di tanggal 20 Ruwah hingga awal bulan Ramadan.
(aku/sip)