Penjualan minyak goreng curah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meningkat usai langkanya Minyakita di pasaran. Kenaikan permintaan minyak goreng curah ini pun memacu kenaikan harga.
Pantauan di beberapa depot penjualan minyak goreng curah di kawasan kota Brebes, ramai didatangi warga. Tidak hanya pembeli partai besar, tidak sedikit dari warga yang mengantre untuk membeli eceran.
Salah satunya Rusmini (32) warga Kelurahan Brebes yang mengaku kini beralih ke minyak goreng curah sejak Minyakita sulit dicari. Rusmini mengatakan Minyakita kini sudah sulit ditemukan di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dari kemarin kemarin sering ngantre di sini. Kalau sebelumnya pakai Minyakita, tapi karena sudah tidak ada stoknya, ya apa boleh buat pakai yang curah," tutur Rusmini di salah satu depot minyak goreng curah di Brebes, Rabu (08/2/2023).
Salah seorang pemilik depot minyak goreng curah di kawasan kota Brebes, Anton (56) mengaku sebelum terjadi kelangkaan Minyakita, rata-rata melayani 300 liter per hari. Kini penjualannya meningkat menjadi sekitar 350 liter per hari. Di toko ini, minyak curah dibanderol Rp 14.600 per kilogram.
"Dulu itu rata rata 300 liter, sekarang karena banyak yang membeli curah, naik 50 liter tiap harinya," terang Anton.
Anton mengatakan tak hanya para pemilik toko sembako yang mengantre di depotnya, tapi juga ibu-ibu rumah tangga. Menurutnya, para ibu-ibu rumah tangga ini sebelumnya mengonsumsi Minyakita dan beralih ke curah.
Ditemui terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Brebes Maryono mengakui soal kelangkaan Minyakita. Dia mengatakan minyak curah kini diserbu oleh warga sebagai alternatif.
Selain itu, harga minyak goreng curah yang semula Rp 14.000-14.500 per kilogram kini naik menjadi Rp 14.600 per kilogramnya.
"Memang yang menjadi persoalan, Minyakita langka di pasaran. Hal ini menjadi salah satu unsur yang menyebabkan minyak curah mulai mengalami kenaikan," kata Maryono.
(ams/ahr)