Ini Lho yang Bikin Pekerja Migran RI Punya Nilai Plus di Korea Selatan

Ini Lho yang Bikin Pekerja Migran RI Punya Nilai Plus di Korea Selatan

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 27 Jan 2023 14:10 WIB
Suasana verifikasi CPMI ke Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jumat (27/1/2023).
Suasana verifikasi CPMI ke Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jumat (27/1/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Sebanyak 18 ribu Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) ditargetkan akan berangkat ke Korea Selatan sesuai permintaan pada tahun ini. Menurut Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), minat perusahaan di Korsel terhadap PMI terbilang tinggi karena mereka dinilai bersikap baik.

Hal itu diungkapkan Kepala BP2MI Benny Rhamdani di sela Verifikasi CPMI G to G dengan Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jumat (27/1/2023).

Benny mengaku sering bertemu dengan duta besar sejumlah negara termasuk dari Korsel. Dia sempat menanyakan alasan kenapa PMI diminati di Korsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atitude-nya baik, orang Indonesia kerjanya rapi, bersih, dan orang kita tidak suka membantah," kata Benny.

Dia juga menceritakan pengalaman PMI di bidang rumah tangga. Saat pemilik rumah meminta PMI itu menyudahi pekerjaannya karena sudah lewat jam kerja, PMI tersebut tetap bekerja karena merasa tanggung. Padahal si pemilik rumah takut bakal melanggar perjanjian kerja.

ADVERTISEMENT

"Ini cerita bener, saking baiknya orang Indonesia dengan budaya ketimuran, misal kerja bersih rumah selesai jam 06.00, majikan minta berhenti, istirahat, tapi dia bilang 'Bu, ini tanggung'. Majikannya malah takut karena semenit saja lewat perjanjian kerja dia bisa dihukum," ujar Benny.

"Kalau Filipina klaim lebih baik, itu masalah Bahasa Inggris. Untuk etika, disiplin, Indonesia lebih unggul," imbuhnya.

Benny menjelaskan tahun ini ada 35 ribu pendaftar yang ingin bekerja di Korea Selatan. Dari Jawa Tengah ada 17 ribu pendaftar. Sedangkan kuota tahun ini yang diberangkatkan targetnya bisa 18 ribu orang.

"Tahun lalu 12 ribu, yang biasanya 6-7 ribu. Untuk tahun 2023 target 18 ribu," jelas Benny.

Menurut dia, banyak manfaat yang bisa diperoleh PMI melalui jalur resmi atau legal. Kini bahkan diupayakan program rumah murah untuk PMI yang pulang ke Indonesia. Kemudian juga ada upaya agar PMI yang pulang barang-barangnya tidak disita pihak bea cukai.

"Program perumahan murah untuk PMI ini tinggal kapan pembangunan dan mulai dari mana. Tidak boleh dong hanya dari prajurit TNI-Polri dan ASN saja, padahal mereka (PMI) pahlawan devisa. Ini juga mengedukasi untuk menabung, investasikan untuk rumah," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan PMI yang telah selesai bekerja di luar negeri diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada tetangganya di kampung.

"Harapan kita ketika mereka bekerja akan peroleh banyak pengalaman dan ilmu yang bisa ditransfer dan besok mereka akan ulang sehingga bisa join di pekerjaan yang lebih besar. Atau mereka jadi enterpreneur dan itu bisa dibagikan kepada orang lain," jelas Ganjar di lokasi yang sama.




(dil/ams)


Hide Ads