Megawati Tolak Bandara Bali Utara Sampai Ngamuk, Proyeknya Tetap Lanjut?

Megawati Tolak Bandara Bali Utara Sampai Ngamuk, Proyeknya Tetap Lanjut?

Tim detikFinance - detikJateng
Selasa, 17 Jan 2023 18:23 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi bandara. Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Solo -

Rencana pembangunan Bandara Buleleng, Bali, menuai penolakan keras dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Bahkan Megawati sempat mengamuk saat mendengar permasalahan itu. Meski demikian, rencana pembangunan Bandara Bali Utara dikabarkan terus berjalan.

Dilansir detikFinance, PT BIBU Panji Sakti selaku operator sudah menemui 11 Raja Bali untuk membahas pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di pesisir Kubutambahan, Buleleng, Bali Utara itu.

"Segala upaya telah maksimal kita lakukan, termasuk dukungan dari para Penglingsir se-Bali. Semoga tidak terlalu lama lagi, Pemerintah segera menurunkan penlok (penetapan lokasi) pembangunan Bandar Udara Internasional Bali Utara di pesisir Kubutamabahan, Kabupaten Buleleng, yang sudah lama ditunggu," kata Komisaris Utama PT BIBU, Sutarman pada Desember 2022, dikutip dari detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Direktur Utama PT BIBU Erwanto Sad Adiatmoko, rencana pembangunan bandara di Kubutambahan, Bali Utara, akan dikerjakan China Construction First Group Corp Ltd (CCFG) yang merupakan anak usaha salah satu BUMN terbesar di China, yaitu China State Construction Engineering Corp Ltd (CSCEC).

Perusahaan itu dikenal mumpuni dalam pembiayaan dan pembangunan di bidang konstruksi. Sedangkan untuk kontraktor lokal, pihak PT BIBU sudah menggandeng tiga BUMN Karya terbesar di Indonesia yaitu PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya dan PT WIKA.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari detikFinance, investasi pembangunan Bandara Internasional Bali Utara akan menelan sekitar Rp 17 triliun. Bandara itu disebut akan membuka lapangan kerja bagi 200 ribu orang dan menghidupkan UMKM asal Bali dan sekitarnya.


Dalam pengembangannya, bandara itu nantinya juga akan dilengkapi dengan pembangunan Aerotropolis. "Kami sudah mendapat komitmen dari warga di sekitar Kubutambahan untuk bekerja sama mengelola tanah untuk dikelola," kata Erwanto.

Untuk menyiapkan Aerotropolis, pihak PT BIBU Panji Sakti sudah menggandeng sejumlah perusahaan. Di antaranya perusahaan di bidang metaverse, finansial, properti, logistik, telekomunikasi, energi, digital data center, MICE, dan sebagainya.

"Mereka di belakang kami. Di antaranya ada sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri yang sudah menandatangani dokumen kerjasama dengan BIBU. Kami ingin membangun peradaban baru di Bali Utara,'' ujar Erwanto.

Belakangan ini pembangunan bandara tersebut mendapatkan dukungan dari sejumlah Penglingsir Puri Agung se-Bali. Sebanyak 11 Puri Agung, direksi PT dan komisaris PT BIBU membahas rencana pembangunan bandara Bali Utara.

"Kami betul-betul berharap bahwa PT BIBU Panji Sakti dapat merealisasikan harapan masyarakat Buleleng dan Bali dengan kehadiran bandara di pesisir Pantai Kubutambahan," kata Ketua Paiketan Penglingsir Puri Agung se-Bali Ida Dalem Semara Putra dari Puri Agung Klungkung.




(dil/sip)


Hide Ads