Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 tahun ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno menargetkan perputaran uang selama gelaran yang akan berlangsung 2-5 Februari mencapai 100 juta US Dollar.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat melakukan tinjauan kesiapan DIY yang ditunjuk menjadi lokasi acara, Minggu (8/1/2023).
"Saat G20 sebagai perbandingan, di mana kita bisa meningkatkan dampak ekonomi sampai 500 juta dolar. Maka di level ASEAN yang ada 10 negara, kita akan sangat beruntung kalau bisa mencapai 100 juta dolar dari target dampak perputaran maupun juga potensi transaksi," harapnya, Minggu (8/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan gelaran ini, Sandiaga mengajak seluruh masyarakat pariwisata dan juga ekonomi kreatif di Jogja khususnya untuk mendukung gelaran tersebut.
"Tentunya saya ingin mengajak seluruh masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif terutama yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung dan mensupport ketuanrumahan Indonesia dalam ATF 2023," ujarnya.
ATF 2023 akan diikuti 10 negara ASEAN ditambah India, Jepang, Cina, Korea Selatan, serta Rusia. Oleh karenanya, Sandiaga berharap bisa mendapatkan 1.500 hingga 2.000 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY.
"Yang menarik mereka (negara peserta ATF) nggak hanya bawa delegasinya, tetapi juga pentahelix. Komunitas bisnisnya juga," imbuhnya.
Selain jumlah wisatawan mancanegara, Sandiaga juga menyinggung mengenai target perputaran uang selama ATF 2023 berlangsung.
"Saat G20 sebagai perbandingan, di mana kita bisa meningkatkan dampak ekonomi sampai 500 juta dolar. Maka di level ASEAN yang ada 10 negara, kita akan sangat beruntung kalau bisa mencapai 100 juta dolar dari target dampak perputaran maupun juga potensi transaksi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo yang mendampingi Sandiaga dalam tinjauannya menyampaikan rasa bahagianya DIY bisa terlibat sebagai tuan rumah ATF 2023.
"Tentu ini kesempatan yang sangat baik untuk pemerintah DIY, karena itu merupakan suatu investasi promosi bagi DIY dan sekitarnya untuk ke depan dan seterusnya," terangnya.
Singgih menyebut gelaran ATF 2023 merupakan event terbesar di DIY setelah pandemi COVID-19. Sehingga pariwisata DIY sangat menyambut baik agenda berskala internasional tersebut.
"Tentu kami tidak akan sia-siakan kesempatan yang sangat baik itu. Kolaborasi kami dengan stakeholder sangat erat sekali," jelas Singgih.
"Keseriusan Pemda untuk memberikan supporting yang pertama adalah kami akan menjual paket-paket wisata dari industri pariwisata," tutupnya.
Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah ATF 2023 mengulang momen 20 tahun silam. Indonesia sendiri telah berperan dalam perkembangan kerja sama pariwisata di kawasan Asean sejak 1976 dan terlibat ATF sejak awal dibentuk atau pada 1981.
(apl/apl)