.webp)
Menjelang perayaan Imlek, produsen kue keranjang di Kota Tegal mulai kebanjiran pesanan. Langkah pemerintah mencabut PPKM turut membuat pesanan makin naik.
Produsen kue keranjang di Kota Tegal mulai berproduksi menjelang perayaan Imlek tahun ini. Salah satunya adalah Mindayani (82), pemilik rumah produksi kue keranjang Sido Makmur.
Pada tahun ini, pesanan kue keranjang atau dodol China di Kota Tegal, meningkat tajam. Mindayani mengatakan jumlah produksi harian pada tahun ini mencapai 3,5 kuintal. Sementara pada dua tahun sebelumnya saat masih diberlakukan PPKM, hanya berkisar 2,5 kuintal per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini memang banyak pesanan yang sudah masuk. Hariannya mencapai 3,5 kuintal. Dulu saat masih PPKM hanya 2,5 kuintal," ungkap Mindayani di sela kesibukannya mengawasi pekerjanya, Selasa (3/1/2023).
 Pekerja membuat kue keranjang di Tegal, Selasa (3/1/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng |
Naiknya jumlah pesanan ini, bisa dilihat dari aktivitas pekerja yang sedang membuat kue keranjang. Mereka adalah warga sekitar rumah Mindayani.
"Kalau ramai kaya gini ada 30 karyawan yang kerja. Dua tahun kemarin paling hanya belasan yang kerja karena memang produksinya sedikit," tuturnya.
Harga kue keranjang produksi Mindayani ini cukup terjangkau. Tiap dus berisi 4 kue keranjang dihargai Rp 25 ribu.
Pesanan kue keranjang ini tidak hanya dari sekitar Kota Tegal namun juga dari berbagai kota lain. Menurut Mindayani, pesanan kue keranjang datang juga dari Semarang, Bandung, Solo, Pekalongan, Jogja, dan Cirebon.
"Untuk pesanan di Kota Tegal dan sekitarnya sudah banyak. Kami juga melayani pesanan dari Semarang, Bandung, Solo, Pekalongan, Jogja, dan Cirebon," ujarnya.
(aku/ams)
