30 Ha Sawah di Klaten Terancam Tol Lingkar Solo, Bupati Kukuh Tak Setuju

30 Ha Sawah di Klaten Terancam Tol Lingkar Solo, Bupati Kukuh Tak Setuju

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 02 Jan 2023 17:15 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani
Bupati Klaten Sri Mulyani (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Bupati Klaten Sri Mulyani kukuh menolak wacana tol lingkar timur dan selatan Kota Solo. Sri Mulyani menuturkan rencana jalan tol lingkar Solo itu mengancam 30 hektare sawah di delapan desa.

"Tidak, saya tidak setuju, karena pertimbangan tol PSN (proyek strategis nasional Jogja-Solo) yang saat ini dibangun menggunakan sawah lestari sudah 300 hektare," terang bupati Klaten, Sri Mulyani kepada wartawan di Pemkab Klaten, Senin (2/1/2022).

Dia menerangkan proyek tol Jogja-Solo saat ini telah memakan lahan 300 hektare. Proyek tol lingkar Solo ini pun dikhawatirkan akan menggerus lahan pertanian di Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasihan anak cucu kita, anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai tol terus. Untuk Klaten 30 hektare di delapan desa," lanjut Mulyani.

Mulyani menyebut lahan 30 hektare untuk wacana jalan tol itu cukup banyak menggerus sawah. Apalagi saat ini lahan sawah dilindungi (LSD) terus berkurang karena untuk industri.

ADVERTISEMENT

"LSD kita berkurang banyak, karena untuk industri dan permukiman, saya tetap tidak sepakat. Jalur yang ada diperlebar saja, diperbaiki saja," ucap Mulyani.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Pemkab Klaten, Widiyanti menjelaskan jumlah lahan pertanian terdampak di delapan desa sekitar 30 hektare. Dia mengatakan wacana tol itu bakal mengurangi produksi beras hingga ratusan ton.

"Luas lahan pertanian sekitar 30 hektare. Kalau dihitung akan mengurangi 330 ton setara beras," ungkap Widiyanti kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat berencana membangun jalan tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo yang melintas wilayah Klaten. Bupati Klaten Sri Mulyani menyatakan tidak setuju dengan rencana itu.

"Semoga tidak akan dilaksanakan, karena itu cukup akan memakan lahan pertanian di Kabupaten Klaten," ujar Bupati Klaten Sri Mulyani saat diwawancara detikJateng di Pemkab, Senin (26/12).




(ams/dil)


Hide Ads