Perusahaan garmen yang bergerak di retail hijab dan busana muslim, Rabbani, sedang disorot karena iklan mereka di Instagram yang menyebutkan bahwa cara berbusana wanita yang menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual. Sebenarnya siapa pemilik brand Rabbani?
Dilansir detikFinance, bukan cuma kali ini saja konten Rabbani menuai sorotan. Sebelumnya Rabbani pernah memasang iklan yang menampilkan gambar kambing berhijab, dalam menyambut Idul Adha dan Dirgahayu RI melalui papan reklame di gerbang tol Pasteur, Bandung, Jawa Barat.
Melansir dari situs Sirclo, Rabu (28/12/2022), diketahui bahwa pemilik dari merek fashion muslim Rabbani adalah pasangan suami istri bernama Amry Gunawan dan Nia Kurnia. Perusahaan ini sudah memulai bisnisnya sejak tahun 1994.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Kios di Bandung
Awalnya, Amry Gunawan dan Nia Kurnia memulai bisnis fashion muslim dengan nama Rabbani di sebuah kios berukuran 2 x 3 M di kawasan Bandung, Jawa Barat. Mulai dari industri rumahan, Rabbani kemudian berkembang hingga menjadi CV yang diberi nama CV. Rabbani Asysa di tahun 2001.
Sebelum sukses seperti saat ini dengan Rabbani, Amry Gunawan telah terjun ke bidang bisnis lain. Mulai dari menjual buku, alat-alat kantor, dan kaos. Bisnis buku dan ATK tersebut sudah ditekuninya sejak tahun 1991 di depan kampus Universitas Padjajaran. Buku yang dijual merupakan buku-buku Islami.
Bisnis buku dan alat tulis yang dirintisnya cukup sukses sehingga membuat Amry bertekad untuk mendirikan toko. Lalu, berdirilah toko buku milik Amry di sebagian rumah kontrakan yang terletak di Jalan Haur Mekar.
Kemudian, Amry membuka cabang toko buku yang kedua. Dengan tidak menempel lagi dengan sebagian rumahnya. Toko tersebut diberi nama Pustaka Rabbani yang berlokasi di Jalan Dipati Ukur.
Walaupun sudah cukup banyak menuai keuntungan dari bisnis buku dan alat tulis, akan tetapi di tahun keempat pemilik Rabbani malah banting stir untuk berjualan kerudung. Amry dan sang istri melihat peluang berjualan jilbab di Indonesia sangatlah besar.
Akhirnya dengan modal nekat, Amry Gunawan dan Nia Kurnia menjual toko buku miliknya untuk modal usaha memulai bisnis kerudung Rabbani. Pada saat itu, keduanya juga harus melepaskan 30 orang karyawan yang tidak siap memulai bisnis dari nol bersama.
Iklan Rabbani menuai kontroversi. Simak di halaman selanjutnya.
Iklannya Jadi Sorotan
Sebelumnya, Rabbani membuat konten di Instagram tentang cara berbusana wanita yang menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual.
Konten Rabbani yang menjadi kontroversi itu diunggah ke akun Instagram @rabbaniprofesorkerudung yang memiliki lebih dari 330 ribu pengikut. Dalam unggahan Reels itu ada kata-kata yang menyebutkan posisi wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh dan mengundang pria untuk berpikiran buruk.
"Ketika perempuan berpakaian minim. Jika terjadi pelecehan. Siapakah yang salah? Posisi wanita tidak salah jika dilihat dari sudut wanita karena setiap wanita berhak menggunakan pakaian apapun. Jadi laki-lakinya aja yang mesum. Namun jika dilihat dari sudut pandangan pria. Wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh. Tidak ada asap tidak ada api. Wanita yang berpakaian terbuka akan mengundang seorang pria yang berniat berpikiran buruk," tulis dalam keterangan video Rabbani.
Unggahan Rabbani sudah ditonton lebih dari 65,8 ribu Views dan mendapatkan beragam kritik dari warganet. Ada yang mengira jika konten tersebut sengaja dibuat menjelang peluncuran koleksi terbaru Rabbani dan menyebut bahwa Rabbani membuat konten yang malah menyalahkan korban pelecehan seks. Bahkan aktivis perempuan ikut berkomentar dalam unggahan Rabbani yang kontroversial tersebut.