Kepala Desa Bligo Sukiyanto mengatakan, total seluruh lahan yang terkena proyek tol mencapai447 bidang tanah. Dari jumlah tersebut termasuk saluran air dan tanah kas desa.
"Bidangnya 447, termasuk saluran air dan tanah kas desa. Tanah kas desa kami sekitar 2 hektare. Itu tanah bengkok milik perangkat desa," katanya kepada wartawan di Balai Desa Bligo, Rabu (28/12/2022).
"(Tanah kas desa) Regulasi seperti apa kami belum tahu. Nanti baru akan dirapatkan di kabupaten, Jumat," kata dia.
Lahan yang terdampak, kata dia, sebagian besar berupa persawahan. Sedangkan rumah warga hanya tiga terkena, itu pun hanya separuh saja.
"Harga per meter disini diharga Rp 800 ribu sampai Rp 1,4 juta. Karena di sini berbatasan dengan Jogja. Alhamdulillah di wilayah Bligo di antara harga segitu kami sudah menerima," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, pemberian uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Bawen untuk warga desa Ngluwar sudah dilakukan hari ini. Termasuk di antara penerima adalah Sudjijo. Kakek 72 tahun itu menerima UGR senilai Rp 11,3 juta. Jumlah ini paling sedikit dibandingkan warga lainnya lantaran yang terkena proyek hanya pematang sawahnya saja.
"(Yang kena) Galengan (pematang) sawah, jadi nggak ada yang dirugikan. Cuma tanah galengan saja," kata Sudjijo kepada wartawan usai menerima UGR pengadaan tanah Tol Jogja-Bawen di Balai Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Rabu (28/12/2022).
"(Paling kecil) Mungkin. Itu pas tikungan, jadira bakat dadi miliarder(nggak bakat jadi miliarder)," kelakar Sudjijo sambil tertawa.
Di lokasi yang sama, Kepala BPN Kabupaten Magelang A Yani mengatakan pembayaran lahan terdampak Tol Jogja-Bawen di Magelang ini dilakukan beberapa tahap. Pada tahap pertama digelar dua kali yaitu Rabu-Kamis, 28-29 Desember 2022, dan sisanya dibayarkan pada 2023.
"Hari ini ada 108 bidang. Total di Bligo ada 210 bidang yang diundang senilai Rp 142,7 miliar," kata Yani.
(apl/ahr)