Salah satu desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjadi sentra kerajinan besek. Kerajinan ini bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan bertahan hingga sekarang.
Penasaran? Yuk intip kesibukan warga desa wisata ini saat menganyam bambu menjadi besek.
Besek adalah sebuah tempat makanan berbentuk kotak dengan ukuran sekitar 20 cm x 20 cm yang terbuat dari anyaman bambu. Oleh warga desa, besek sering digunakan sebagai wadah untuk menaruh berbagai makanan misalnya dalam sebuah acara hajatan.
Salah satu desa yang hingga saat ini masih eksis memproduksi besek adalah Desa Guntur, Kecamatan Bener. Tak hanya di Guntur, warga desa lain di sekitar Guntur juga sebagian besar bermata pencarian sebagai penganyam besek.
Pengelola wisata sekaligus sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Guntur, Miftakhu Khafid (26) menuturkan warga di desa itu sudah turun temurun menggeluti anyaman besek sejak zaman penjajahan Belanda.
Sentra pembuatan besek terbesar di Purworejo itu masih eksis meski digempur perkakas atau kerajinan modern seperti kardus, plastik maupun styrofoam untuk wadah makanan.
"Membuat besek ini sudah turun temurun dari nenek moyang, dari dulu banget, dari zaman Belanda," kata Khafid saat ditemui detikJateng di Desa Guntur, Sabtu (17/12/2022).
"Mayoritas warga sini memang membuat besek, bahkan sambil ada yang jualan di warung juga tetep nyambi buat besek. Sini merupakan sentra pembuat besek di Purworejo dan desa sekitar juga ada yang bikin besek," sambungnya.
Khafid melanjutkan, besek yang mayoritas dibuat ibu-ibu itu selanjutnya dijadikan satu dan diambil pengepul. Besek 'made in' Purworejo ini kemudian dipasarkan ke luar kota termasuk Jakarta.
"Setelah dibuat di rumah-rumah warga, nanti besek ada pengepul yang ambil terus dijual ke luar kota, ada yang sampai Jakarta," terangnya.
Salah satu perajin besek, Ida Ariyanti (35) yang ditemui detikJateng di rumahnya menuturkan telah menggeluti anyaman besek sejak kecil. Sebab orang tuanya sebelumnya juga penganyam besek. Sepasang besek dari bambu jenis apus ini dijual Rp 1.400.
"Kalau bikin besek setangkep (sepasang) sekitar 15 menit. Sehari per orang rata-rata bisa bikin 25 tangkep. Satu tangkep Rp 1.400, kadang naik turun. Kita juga bikin suvenir, tampah, keranjang dan lain-lain," ucapnya.
Perajin lain, Soimah (48) berharap anyaman besek di desanya akan terus eksis. Selain untuk meningkatkan ekonomi warga, wadah dari anyaman bambu itu juga merupakan bentuk dukungan ramah lingkungan.
"Mudah-mudahan eksis terus dan tetep laris, kita kan juga dukung go green karena besek ini kan ramah lingkungan," tuturnya.
Demi mendongkrak kearifan lokal, tak lengkap rasanya jika pengunjung yang datang belum belajar bagaimana caranya membuat besek. Pengunjung akan diajari cara menganyam besek secara gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerajinan berkembang jadi wisata di halaman berikutnya.
Untuk mempertahankan nama sentra pembuat besek, di Desa Guntur juga dibuat ikon sekaligus tempat yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata yakni Bukit Seribu Besek.
Nama Bukit Seribu Besek disematkan oleh warga setempat bukan karena adanya besek berjumlah 1.000 buah dalam obyek wisata tersebut, melainkan memiliki makna bahwa angka 1.000 dianggap sebagai jumlah yang banyak sekaligus untuk mengangkat nama desa sebagai sentra pembuatan besek terbesar di Purworejo.
Kini, desa wisata yang terbentuk karena ikon besek tersebut terus berbenah dan dikembangkan demi memanjakan pengunjung dengan berbagai spot selfi yang instagramable.
![]() |
Bukit cantik nan mempesona ini terletak sekitar 18 KM dari pusat kota Purworejo ke arah barat laut dan bisa dikunjungi melalui jalan raya Purworejo-Magelang. Bukit dengan area pengembangan seluas 7,5 hektare tersebut menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan tempat wisata yang juga mengedukasi serta mencerdaskan.
Bukit Seribu Besek terletak persis di atas Bendungan Bener. Jika nanti mega proyek pemerintah pusat yang merupakan bendungan tertinggi di Indonesia ini usai dibangun, maka akan menambah daya pikat tersendiri karena akan tampak indah jika dilihat dari atas bukit.