Harga sejumlah bahan pokok di Kota Semarang mulai naik jelang Natal dan tahun baru (nataru). Bahan pokok itu di antaranya bawang, minyak curah, dan beras.
Pantauan detikJateng, Jumat (16/12/2022), di Pasar Bangetayu dan Pasar Pedurungan, pedagang menyebut harga mulai naik sebulan lalu dan ada juga yang sepekan lalu.
Harga bawang putih saat ini Rp 23 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 19 ribu. Kemudian minyak goreng curah kini dijual dengan harga Rp 17 ribu per kilogram, sebelumnya sempat Rp 14 ribu kemudian naik bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minyak curah Rp 17 ribu. Dulu sekali itu pernah Rp 14 ribu. Hari Kamis kemarin saya malah kesulitan dapat barangnya. Tidak tahu hari ini," kata salah satu pedagang di Pasar Bangetayu, Novi, saat ditemui hari ini.
Harga beras mengalami kenaikan Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram. Beras jenis C4 biasa dari Rp 9 ribu kini Rp 11 ribu, Mentik dari Rp 12.500 jadi Rp 13.500 per kilogram. Di setiap pasar kenaikannya bervariasi.
Selanjutnya harga daging ayam berkisar Rp 32 ribu dari sebelumnya Rp 29 ribu. Salah satu pedagang daging ayam, Aris mengatakan kenaikannya bertahap dan bisa terus naik sampai mendekati Natal.
"Sekarang mungkin belum terdampak ke jumlah pembeli. Tapi nanti kalau sudah harga Rp 35 ribu baru pengaruh," ujar Aris.
Komoditi lainnya, kentang yang sebelumnya Rp 14 ribu sekarang sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Gula pasir dari Rp 12 ribu jadi Rp 12,5 ribu.
Salah satu pedagang di Pasar Pedurungan, Muslih mengeluhkan soal harga minyak kemasan MinyakKita. Ia harus membeli Rp 13.650 padahal sebelumnya Rp 13 ribu. Dia pun terpaksa menaikkan harga jual, padahal di kemasan tertera Rp 14 ribu.
"MinyakKita itu belinya Rp 13.650, naik. Masak disuruh jualnya tetap Rp 14 ribu. Ya saya naikkan Rp 500. Sudah dua hari ini," ujarnya.
Meski demikian ada juga komoditi yang harganya turun, seperti telur ayam yang tadinya sempat Rp 32 ribu per kilogram, kini ada yang menjual Rp 29 ribu per kilogram. Kemudian bawang merah besar sekarang Rp 35 ribu per kilogram dari sebelumnya sempat Rp 38 ribu.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto mengatakan dari hasil rapat yang digelar sejumlah pihak terkait, stok pangan menjelang Nataru masih aman. Pihaknya menyebar anggota untuk mengantisipasi adanya penimbunan.
"Untuk antisipasi penimbunan, kami sebar anggota ke distributor pangan di Jawa Tengah seperti distributor daging, ayam, beras, dan komoditas lainnya," kata Rosyid.
"Misal ada dugaan tindak pidana akan ditindak sesuai aturan hukum, meski begitu aspek pembinaan akan lebih dikedepankan," tegasnya.
Satgas Pangan Polda Jateng memberikan data terkait harga rata-rata produk pangan di Jateng hingga hari Kamis (15/12) kemarin. Berikut datanya:
- Minyak goreng curah harga Rp 15.900, stok 1.300 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 680 ton.
- Cabai rawit merah harga Rp39.353, stok 2.600 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 614 ton.
- Bawang putih harga Rp25.176, stok 1.900 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 750 ton.
- Bawang merah harga Rp 32.167, stok 1.400 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 120 ton.
- Kedelai harga Rp.13.246, stok 2.900, kebutuhan masyarakat per bulan 1.400 ton.
- Gula harga Rp 13.537, stok 5.300 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 3.600 ton.
- Beras premium harga Rp11.886, stok 6.200 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 5.000 ton.
- Beras medium harga Rp10.389 stok 16.400 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 1.900 ton.
- Daging ayam harga Rp35.583 stok 4.600 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 1.300 ton.
- Telur ayam harga Rp27.777, stok 8.100 ton, kebutuhan masyarakat per bulan 2.000 ton.
"Secara umum stok bahan kebutuhan pokok masyarakat di Jawa Tengah masih mencukupi untuk tiga bulan ke depan," tegas Rosyid.