Petani Bawang Merah Brebes Keluhkan Kualitas Hasil Panen

Petani Bawang Merah Brebes Keluhkan Kualitas Hasil Panen

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 02 Nov 2022 19:44 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu petani bawang merah di Brebes, Rabu (2/11/2022).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu petani bawang merah di Brebes, Rabu (2/11/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Kabupaten Brebes, Rabu (2/11/2022). Dalam kunjungan itu dia sempat bertemu dengan petani bawang merah.

Dalam kegiatan itu dia meninjau tanaman bawang merah di Desa Glonggong, Kecamatan Wanasari. Para petani mengeluhkan kondisi hasil panen yang dianggap tidak memuaskan.

Suwirto (49) petani bawang asal Desa Glonggong mengatakan, saat ini tanaman bawang sedang kurang bagus. Hampir semua tanaman roboh dan kualitas umbinya tidak bagus. Hasil panen juga tidak maksimal karena ukurannya kecil tidak sesuai harapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Suwirto, buruknya hasil panen diakibatkan lahan pertanian yang terlalu banyak air.

"Tanaman di sini tanamannya lagi kurang bagus. Daun bawangnya roboh dan kecil umbinya. Ini karena soal air Pak Gub. Air dari kali Pemali masuk ke sini. Makanya saya minta supaya di pinggiran kali itu dibuat tanggul jadi air tidak masuk membanjiri bawang," sambat Suwirto.

ADVERTISEMENT

Petani ini juga mengeluhkan soal pupuk yang menurutnya sudah didapat. Kurangnya pupuk ini kerap menjadi faktor penentu kualitas hasil panen petani.

"Ada lagi soal pupuk. Kami petani sangat sulit mendapatkan pupuk. Dampaknya jadi begini, panen kurang bagus, kecil kecil," sambung Suwirto.

Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar justru meminta para petani mengajukan ke pemerintah kabupaten setempat.

"Sudah diajukan belum usulan tanggul? Monggo langsung ke wakil bupati," katanya sambil menunjuk ke arah Wakil Bupati Brebes, Narjo.

Sedangkan untuk persoalan pupuk, Ganjar meminta agar para petani membiasakan menggunakan pupuk organik.

"Sekarang bisa dilihat, tanah di sini keras, tidak lagi gembur. Harus dimulai menggunakan pupuk organik agar mengembalikan kesuburan tanah," pungkas Ganjar.




(ahr/ahr)


Hide Ads