Mobil listrik tengah menjadi pembahasan usai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencoret anggaran pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinasnya. Tak hanya Gibran, anggaran pembelian mobil listrik untuk Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa juga dicoret.
Seperti diketahui aturan penggunaan mobil listrik tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022 tentang percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di instansi pemerintah pusat dan daerah.
Pasar mobil listrik di Kota Solo sendiri saat ini tengah mengalami kenaikan. Ada dua showroom yang menjual mobil listrik di Kota Solo, yakni Hyundai dan Wuling. Lalu bagaimana tren penjualannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil Listrik Hyundai
Hyundai mengawali menjual mobil listrik, dengan mengeluarkan mobil listrik Kona, dan Ioniq pada tahun 2021 lalu di Solo Raya. Supervisor Hyundai Solobaru Wahyu Widiyanto mengatakan, untuk Kona EV dan Ioniq EV pada tahun ini sudah tidak diproduksi.
Hyundai memfokuskan penjualan dengan produk Ioniq 5. Tahun lalu belasan unit mobil listrik berhasil dijual Hyundai Solo. Namun pada tahun ini angka meningkat drastis.
"Permintaan ramai sekali, kita ini masih banyak yang inden. Dalam sebulan rata-rata 2 unit terjual. Kalau pemesan, dalam sebulan bisa 8-10 pemesan," kata dia saat dihubungi detikJateng, Rabu (2/10/2022).
Ioniq 5 di pasar Solo Raya dibanderol Rp 755 juta untuk tipe prime standard, Rp 797 juta untuk tipe prime long range, Rp 817 juta untuk tipe signature standard, dan Rp 867,5 juta untuk tipe signature long range.
Dia menuturkan, ekosistem mobil listrik perlahan-lahan mulai terbentuk. Terlebih ada dukungan pemerintah untuk percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di instansi pemerintah pusat dan daerah.
"Secara tidak langsung, peraturan itu akan membantu mempercepat ekosistem mobil EV," ujarnya.
Mobil Listrik Wuling
Wuling meluncurkan mobil listrik yang diberikan nama Wuling Air EV. Di pasar Solo Raya, mobil listrik mungil ini dibanderol Rp 244,2 juta untuk tipe standart range, dan Rp 301,5 juta untuk tipe long range.
Supervisor Wuling Slamet Riyadi Solo, Satrio Adi Saputro mengatakan, mobil Wuling ini diminati karena harga yang relatif terjangkau. Ditambah, hanya dengan DP Rp 24 juta, pembeli bisa membawa pulang Wuling Air EV.
"Faktor lainnya karena ada kenaikan BBM kemarin, sehingga segmentasi kelas atas butuh solusi memecah masalah. Bisa cas di rumah, tanpa perlu ke SPBU, dan irit," kata dia.
Dia menuturkan, penjualan mobil listriknya mengalami tren yang positif, bahkan memecahkan rekor penjualan. Setiap harinya, minimal ada dua orang melakukan test drive.
"Untuk 3 bulan ini sudah ada sekitar 30 unit lebih terjual. Ini memecahkan rekor penjualan, dan masih lanjut, karena banyak yang inden belum dapat unit," pungkasnya.
(aku/ams)