Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan sejumlah skema pemberian bantuan bagi para petani yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ganjar mengaku sering mendapat keluhan dari petani terkait kenaikan harga solar.
"Ada pertanyaan menarik tadi dari petani, Pak, kami sulit beli solar untuk rice mill, pompa air pertanian, dan traktor. Ini tiga yang mereka hari ini keluhkan," kata Ganjar usai meninjau Gapoktan Tani Subur di Desa Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (13/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengatakan, dirinya telah meminta kepada Dinas Pertanian untuk melakukan pendampingan terhadap para petani. Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Pertamina terkait pola distribusi solar bagi petani.
"Masalah yang sempat diviralkan di Blora itu sebenarnya salah satu saja contoh yang konkret, mereka tidak bisa mengakses dan itu butuh izin, butuh rekomendasi dari Dinas Pertanian. Maka saya minta daftar saja. Rice mill, pompa, traktor, butuhnya berapa? Nanti kita arahkan pada titik tertentu di akses pelayanan di SPBU-nya," jelasnya.
Ganjar juga meminta agar seluruh kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) mendata anggotanya serta kebutuhan yang mereka perlukan. Sehingga data itu bisa menjadi acuan pemerintah untuk menentukan distribusi bahan bakar.
"Kalau ini bisa kita atur, database-nya kita bagus, maka surat itu bisa satu rombongan. Satu saja kita rekomendasi yang berikut ini, poktan ini ngambilnya di sini, kuotanya sekian. Maka nggak boleh melebihi kuota, sehingga betul-betul bisa terkontrol," paparnya.
Menurutnya, jika data itu sudah dikumpulkan maka dinamika yang terjadi di lapangan juga dapat dikontrol. Tugas pemerintah, ujar Ganjar, ialah berkomunikasi dengan Pertamina sehingga kuota untuk petani juga mendapat perhatian khusus.
"Tugas kami nanti yang mem-bridging ke Pertamina sehingga semua akan bisa mendapatkan itu, dan di tengah kondisi semacam ini petani tetap ditemani," tandasnya.
(dil/sip)