Pasar MAJT Batal Ditutup, Pedagang Boleh Pindah ke Johar

Pasar MAJT Batal Ditutup, Pedagang Boleh Pindah ke Johar

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 02 Sep 2022 18:53 WIB
Audiensi antara pengelola pasar di MAJT dengan Pemkot Semarang, Jumat (2/8/2022).
Audiensi antara pengelola pasar di MAJT dengan Pemkot Semarang, Jumat (2/8/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng.
Semarang -

Pemkot Semarang batal menutup pasar sementara di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Pedagang pun diberikan kebebasan untuk tetap berjualan di MAJT atau memilih pindah ke Pasar Johar Baru.

"Keputusan Pak Wali Kota, jelas, yang (ingin bertahan di) MAJT silakan, yang (ingin pindah di) Johar silakan," kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, usai audiensi bersama pengelola pasar di Pasar MAJT Semarang, Jumat (2/9/2022).

Namun, pedagang yang akan bertahan di pasar sementara itu tidak akan mendapat lapak di Pasar Johar. Bahkan, pedagang yang sudah mendapat lapak di Pasar Johar akan kembali disita haknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kita sepakati yang Johar Baru tidak ada yang menempati ya sudah saya perintahkan Disdag untuk dilakukan penyegelan. Diserahkan ke pedagang yang membutuhkan. Ini tidak ada lapak kedua," ujarnya.

Pedagang diberi kesempatan hingga pekan depan untuk pindah ke lapak yang sudah menjadi haknya. Bila pekan depan lapak di Pasar Johar tidak digunakan, lapak itu akan disegel.

ADVERTISEMENT

"Jadi besok Kamis depan kami akan mengawal Dinas Perdagangan, dipolice line di tempat yang kosong," lanjutnya.

Perwakilam Yayasan Tanah Wakaf MAJT, Istajib, yang juga hadir di lokasi bersyukur karena para pedagang tak diharuskan pindah. Sementara, pasar itu akan dikelola pihak yayasan.

"Ke depan, sesuai dengan yang disarankan oleh Wali Kota, agar pihak yayasan, nazir wakaf mengajukan izin. Kalau izinnya habis nanti diperpanjang. Soal ke depan lebih jauh, nanti urusan dialog lagi antara yayasan dengan Pemkot Semarang," katanya.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Saat ini, ada 800 pedagang yang bertahan di Pasar MAJT. Dengan keputusan ini, Istajib berharap pasar yang ada di MAJT atau Pasar Johar bisa tetap ramai.

"Menurut data pihak yayasan, yang masih ingin betah di sini ada 800-an lebih. Ada yang sudah pindah, jumlahnya saya kurang tau persis tetapi yang masih ingin bertahan sekitar 800-an," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menyebut bila pasar di MAJT akan ditutup. Pasar itu dinilai ilegal karena tanah di sana tidak diperuntukkan untuk komersil.

"Kemudian di sana memang sudah tidak dikelola oleh Dinas Perdagangan tidak ada kepala pasar, tidak ada juru pungut dan tidak bayar retribusi," katanya di Kantor Satpol PP Semarang, Jumat (26/8)

"Yang jadi masalah ini pengurus dari MAJT itu narik retribusi atau sewa padahal itu hibah langsung dari Pak Wali, tapi untuk komersil itu dilarang," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Daftar Peraih detikJateng-Jogja Awards' Figur Akselerator Pembangunan'"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads