Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, malam ini. Warga mulai mengisi penuh tangki kendaraan menjelang kabar kenaikan BBM subsidi pada 1 September 2022.
Pantauan di lokasi seperti di SPBU Panjang Kecamatan Bae terjadi antrean panjang, Rabu (31/8/2022) pukul 20.30 WIB. Motor maupun mobil tampak mengular antre di SPBU tersebut.
Antrean panjang juga terjadi SPBU Undaan Jalan Kudus-Purwodadi. Kendaraan roda dua dan empat memenuhi SPBU tersebut. Sementara antrean di SPBU dalam Kota Kudus tampak lengang.
Salah satu pengendara motor, Fahrus (29), mengaku mengetahui kabar rencana kenaikan harga BBM. Dia mengeluhkan kenaikan harga BBM akan memberatkan rakyat kecil.
"Sudah tahu kabar soal per tanggal 1 September 2022 BBM naik, harusnya tidak naik, gaji tidak naik, masak BBM naik," ujar Fahrus ditemui di lokasi, Rabu (31/8).
Dia mengaku sehari menggunakan BBM jenis Pertalite senilai Rp 30 ribu untuk berkendara. Jika harga BBM naik, dia merasa akan memberatkan rakyat kecil.
"Harapannya jangan dinaikkan. Pengeluaran semakin banyak. Kerja laju. Dari Kudus ke Pati setiap hari," terangnya.
Warga lainnya, Angga (35), mengaku harga BBM harusnya tidak naik. Kebutuhan BBM truk yang dia sopiri sehari Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Jika harga BBM naik akan memberatkan rakyat kecil.
"Kebutuhan sehari Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu, itu untuk solar BBM subsidi, kalau naik ya berat, rakyat menangis," kata Angga.
Sementara itu, harga BBM Pertalite eceran di Desa Kaliputu Kecamatan Kota malam ini mencapai Rp 9.500. Salah satu penjual BBM eceran, Nurul (28), mengaku sudah mengetahui adanya rencana kenaikan harga BBM.
"Kalau di sini Pertalite itu Rp 9.500. Sudah tahu kalau mau naik, tapi ini harganya belum tahu pastinya setelah diumumkan naik," jelasnya.
Tanggapan Pertamina soal Kabar Kenaikan Harga BBM Besok
Dilansir detikFinance, Rabu (31/8), Pertamina menanggapi beredarnya informasi kenaikan harga BBM besok dan daftar harganya. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.
"Kita masih menunggu arahan dari pemerintah," kata dia saat dihubungi, hari ini.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
(sip/rih)