Antrean Pembeli Pertalite di SPBU Magelang, Pertamina: Pasokan Jateng-DIY Aman

Antrean Pembeli Pertalite di SPBU Magelang, Pertamina: Pasokan Jateng-DIY Aman

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 23 Agu 2022 14:56 WIB
Suasana antrean pembelian Peralite di SPBU Pakelan, Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Suasana antrean pembelian Peralite di SPBU Pakelan, Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (23/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Sejumlah SPBU di Magelang menerapkan pembatasan pembelian Pertalite kepada konsumen sepeda motor maupun mobil. Terkait hal itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menegaskan stok BBM baik untuk produk BBM subsidi maupun nonsubsidi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam keadaan aman.

"Saat ini secara umum stok BBM di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mencapai 12 hari dan angka tersebut belum termasuk stok yang berada di kilang dan kapal. Ketahanan stok tersebut bagus sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, Pertamina juga telah dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center). Hal ini yang dapat memantau proses distribusi dan penyaluran secara real time seperti monitoring sales atau penjualan. Selain itu, monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tangki (MT) dan mengembangkan penjadwalan otomatis dalam pengiriman BBM ke SPBU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga memiliki pola distribusi RAE (reguler, alternatif dan emergency) untuk mengantisipasi kondisi tidak normal dan emergency (darurat) untuk tetap memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah tetap dapat berjalan dalam kondisi apapun," kata Brasto.

Brasto menjelaskan, tingginya geliat perekonomian, aktivitas pariwisata, dan adanya beberapa event besar yang dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah dan DIY turut berdampak pada peningkatan konsumsi BBM di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saat ini rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) di Jawa Tengah sebesar 11.283 kiloliter dan untuk wilayah DIY konsumsi gasoline rata-rata hariannya sebesar 1.809 kiloliter," ujarnya.

Brasto mengatakan bahwa ada peningkatan konsumsi BBM Penugasan (Pertalite) di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 di Jawa Tengah dan DIY, yaitu berkisar 28 persen dari sebelumnya 8.586 kiloliter per hari, saat ini menjadi 11.025 kiloliter per hari.

"Namun untuk ketahanan stok untuk Pertalite sangat aman. Per hari ini, Selasa (23/8), stoknya di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mendekati 9 hari (belum termasuk stok di kilang dan kapal). Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan kami mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan," lanjutnya.

Ia mengimbau konsumen yang mampu agar dapat membeli BBM nonsubsidi sesuai spesifikasi kendaraan.

"Apabila membutuhkan informasi dan ingin menyampaikan keluhan seputar produk dan layanan dari Pertamina, konsumen dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina," tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah SPBU di Magelang menerapkan pembatasan pembelian Pertalite kepada konsumen. Pembatasan ini dilakukan untuk semua pembelian baik sepeda motor maupun mobil. Adanya pembatasan ini membuat antrean pemberi BBM di SPBU tidak terhindarkan.

Halaman selanjutnya, antrean di SPBU Magelang...

Pantauan detikJateng, Selasa (23/8/2022), antrean pembelian Pertalite terlihat di SPBU di Pakelan, Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Selain itu, terlihat pula di SPBU Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Antrean ini terlihat untuk pembeli yang menggunakan sepeda motor. Di SPBU Potrobangsan terdapat informasi adanya pembatasan pembelian Pertalite. Informasi tersebut ditempel di mesin SPBU. Informasi itu berbunyi untuk sepeda motor pembelian Pertalite dibatasi maksimal Rp 25 ribu dan mobil maksimal Rp 100 ribu.

"Untuk mobil maksimal Rp 100 ribu dan sepeda motor Rp 25 ribu. Pagi mulai jam 9 dan sore jam 3," kata staf administrasi SPBU Potrobangsan Ririn Aldo kepada wartawan, hari ini.

Pembatasan, katanya, dilakukan sejak awal Agustus 2022. Hal ini seiring dengan pembatasan dari Pertamina.

"Dulu DO (delivery order) 16 kl (16.000 liter) sampai 24 kl. Saat ini tiap hari 8 kl," ujarnya.

Dalam penjualannya 8.000 liter Pertalite tersebut dilakukan pagi dan sore hari. Dimana pagi hari 4.000 liter dan sore juga 4.000 liter.

Hal senada disampaikan pengawas SPBU Pakelan, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Ahmad Hanafi. Pembatasan bagi pembeli Pertalite maksimal sebesar Rp 15 ribu. Pembatasan tersebut dilakukan, Sabtu (20/8) karena pengiriman mepet.

"Pembatasan hari Sabtu kiriman mepet biar semua dapat. Hari ini normal kiriman pagi 8.000," katanya.

Menurutnya, pembatasan yang dilakukan tersebut agar semua mendapat. Kemudian, selain itu juga untuk mengurai agar tidak terjadi antrean yang panjang.

"(Pembatasan) Untuk mengurai, costumer tahunya mau naik atau pengguna lebih banyak, penyaluran normal," ujarnya.

Salah satu pembeli, Rudi Kustanto warga Secang mengatakan pembatasan pembelian Pertalite tersebut sangat merugikan.

"Pembatasan kayaknya cuman lokal sini (Magelang). Kalau beralih ke Pertamax nggak mampu (beli)," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads