Proyek Kereta Cepat Membengkak Hingga Rp 16 T, China Minta RI Bayar

Proyek Kereta Cepat Membengkak Hingga Rp 16 T, China Minta RI Bayar

Tim detikFinance - detikJateng
Minggu, 31 Jul 2022 16:38 WIB
Pekerja berjalan ditengah rel pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, hingga Juni 2022 progres fisik pembangunan kereta cepat jakarta bandung telah mencapai 76 persen dari keseluruhan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi).
Solo -

Biaya proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan. Akibatnya pemerintah Indonesia pun akhirnya diminta untuk ikut membiayai nominal pembengkakan tersebut.

Pihak China yang bekerja sama membangun kereta cepat telah meminta agar bengkak proyek itu segera dibiayai Indonesia. Ini jawaban pemerintah.

Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Alia Karenina membenarkan bahwa pihak China telah meminta Indonesia mengambil bagian ke biaya bengkak proyek kereta cepat. Namun, bukan berarti pemerintah akan langsung menyetujui permintaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alia bilang saat ini sebetulnya masih ada pembahasan di tingkat pemerintah untuk memastikan langkah pemerintah sesuai aturan yang berlaku.

"Permintaan ini tidak serta merta langsung disetujui pemerintah dan masih akan dilakukan pembahasan untuk memastikan jika memang pemerintah turut menanggung beban cost overrun, maka itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Alia dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (31/7/2022) dilansir detikFinance.

ADVERTISEMENT

Menurut Alia, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan akan mengalami pembengkakan biaya hingga Rp 16,8 triliun. "Review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan cost overrun sebesar US$ 1,176 miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun," katanya.

Alia menambahkan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan proyek investasi antara konsorsium Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), serta didanai oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyatakan China Development Bank (CDB) yang berkomitmen mendanai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meminta pemerintah Indonesia menutup pembengkakan biaya pada proyek kereta cepat.

Wahyu menambahkan, soal permintaan dari China, Kementerian Keuangan akan membahas bagian kewajiban Indonesia yang berkaitan dengan pembangunan proyek, bukan cost overrun.

"Ada permintaan agar cost overrun ini juga dicover oleh pemerintahan Indonesia," kata Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) yang lalu.

Berita selengkapnya bisa baca di sini...




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads