Bea Cukai: Kerugian Akibat Banjir Rob di Pelabuhan Semarang Capai Rp 615 M

Bea Cukai: Kerugian Akibat Banjir Rob di Pelabuhan Semarang Capai Rp 615 M

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 01 Jun 2022 10:12 WIB
Kondisi barang ekspor impor usai terendam banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kondisi barang ekspor impor usai terendam banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Foto: dok. istimewa)
Semarang -

Banjir rob ekstrem yang melanda pelabuhan Tanjung Emas Semarang pekan lalu menyebabkan kerugian besar di bidang ekspor impor. Data terbaru menyebutkan nilai kerugian mencapai Rp 615 miliar.

Hal itu disebutkan dalam siaran pers Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ada 713 kontainer yang terdampak banjir rob yang terjadi sejak Senin (23/5) lalu. Hingga hari Selasa (31/5) kemarin sudah 83 persen pemilik barang yang mengajukan dokumen kepabeanan.

"Data dari Pelindo Pelabuhan Tanjung Emas terdapat 713 Kontainer yang terdampak baik impor dan ekspor, dari 713 kontainer tersebut 83 persen sudah submit dokumen kepabeanannya dengan total nilai barang sekitar 41 juta US Dollar, (setara) Rp 615 milyar," kata Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Sebagian besar barang impor yang terdampak adalah komoditi bahan baku yang digunakan untuk industri makanan seperti kedelai dan kacang tanah dan pakan ternak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan barang ekspor yang terdampak adalah komoditi furniture, kayu semi olahan, garment dan aksesorisnya, sepatu dan alas kaki, daging ikan dan pangan olahan," ujarnya.

Langkah yang dilakukan Bea Cukai Tanjung Emas Semarang yaitu berupaya memulihkan arus logistik selama 24 jam setiap harinya termasuk di hari libur Hari Lahir Pancasila untuk mengurangi dampak kerugian. Ia menjelaskan Bea Cukai selalu koordinasi dan kolaborasi aktif bersama Pelindo dan seluruh stakeholder Pelabuhan Tanjung Emas, di bawah arahan KSOP Tanjung Emas.

ADVERTISEMENT

"Sejak Jumat lalu, Bea Cukai Tanjung Emas telah mengerahkan seluruh kekuatan, kami tempatkan pegawai 100 persen. Kami harap dapat memitigasi kerugian dan dampak yang berakibat pada eksportir dan importir kita," jelasnya.

Anton juga mengimbau kepada pelaku usaha khususnya importir yang sudah menyelesaikan kewajiban pabeannya dan mendapatkan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang untuk segera mengeluarkan barangnya sehingga dapat mengurangi kontainer yang berada di pelabuhan dan eksportir bisa memasukkan kontainernya di Pelabuhan karena saat ini kondisi Pelabuhan sudah kering.

"Terhadap pelaku usaha yang terdampak kita koordinasi dengan Pelindo untuk memberikan kemudahan. Bagi eksportir yang ingin memeriksa kembali barang ekspornya, yang mungkin rusak dalam rangka claim asuransi, atau repacking atau cek barang. Sedangkan sisi impor, kita maksimalkan outstanding barang, kita harap tidak ada lagi kapal yang dialihkan, semua kapal bisa sandar dan pelayanan kembali normal seperti biasa," katanya.

Untuk diketahui, banjir rob ekstrem melanda pesisir Jateng termasuk Kota Semarang pada Senin (23/5) lalu hingga beberapa hari. Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas mengalami banjir cukup parah karena ada tanggul jebol di kawasan industri Lamicitra. Penambalan darurat dilakukan dengan karung pasir dan saat ini kondisi air sudah surut.




(alg/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads