Kreatif! Warga Desa Tegal Ini Sulap Ban Bekas Jadi Aneka Kerajinan

Kreatif! Warga Desa Tegal Ini Sulap Ban Bekas Jadi Aneka Kerajinan

Imam Suripto - detikJateng
Senin, 14 Mar 2022 19:11 WIB
Perajin ban bekas di Desa Kabunan, Tegal
Perajin ban bekas di Desa Kabunan, Tegal (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Tegal -

Ban bekas sering dianggap sebagai limbah. Namun di tangan warga Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ban bekas ini diolah menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi.

Ada banyak perajin dari ban bekas di Desa Kabunan ini. Mereka menyulap ban bekas menjadi perabot rumah tangga seperti meja, kursi, sandal, vas bunga atau tempat sampah.

Salah satu warga Desa Kabunan yang menekuni usaha pengolahan ban bekas adalah Muhammad Ibnu Affan (29) warga RT 03/RW 01. Ibnu membeli bahan baku ban bekas dari beberapa garasi truk yang ada di sepanjang jalur pantura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencari ban bekas dari mulai perbatasan Kabupaten Pemalang hingga Kabupaten Brebes. Ban bekas ini dibeli dengan harga menyesuaikan ukurannya, mulai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

"Bahannya saya mencari di garasi garasi truk. Semua didatangi, dari mulai Pemalang sampai ke perbatasan di Brebes. Harganya macam macam tergantung ukurannya," ujar Ibnu saat ditemui di lokasi, Senin (14/3/2022).

ADVERTISEMENT

Aneka jenis ban bekas ini kemudian disisir dan dipotong sesuai kebutuhan. Para perajin ini mengerjakan semuanya secara manual, yakni menggunakan pisau atau celurit untuk mengiris, palu, dan landasan kayu.

Potongan dari ban itu diolah menjadi kerajinan bandol, yang merupakan singkatan dari ban bodol alias ban rusak dan tidak dipakai. Dari tangan kreatif mereka ban bekas ini disulap menjadi meja, kursi, vas bunga, sandal, tali dan jenis kerajinan lain.

Perajin ban bekas di Desa Kabunan, TegalPerajin ban bekas di Desa Kabunan, Tegal Foto: Imam Suripto/detikJateng

Harga produk kerajinan ini pun bervariasi. Harga vas bunga ada tiga ukuran yang berbeda, dari harga Rp 50 ribu, Rp 70 ribu dan Rp 100 ribu. Sementara harga untuk satu set meja kursi karet polos mulai dari Rp 600 ribu sampai Rp 850 ribu.

"Harganya itu tergantung jenis kerajinannya. Kalau vas bunga ada beberapa macam. Kemudian satu set meja kursi juga harganya variatif," terang Affan.

Produk tersebut banyak dipasarkan di berbagai kota. Namun banyak warga yang sengaja belanja langsung ke pabriknya karena ingin mendapatkan harga yang lebih murah.

Salah satu pembeli asal Kota Tegal, Ani Yuraida (51) mengatakan, harga di pabriknya lebih murah dibandingkan di toko. Terlebih jika membeli dalam jumlah banyak.

"Di Kota Tegal ada, cuma variasinya tidak banyak, kalau di sini kan sentranya, jadi variasinya banyak dan harganya lebih miring. Apalagi saya mau beli banyak untuk lingkungan kurang lebih 90 buah. Harganya 60 cuma tapi masih saya tawar, barangkali bisa murah lagi," jelas Ani.




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads