Pulihkan Ekonomi, Sirkuit Mijen di Semarang 'Disulap' Jadi Pasar Pagi

Pulihkan Ekonomi, Sirkuit Mijen di Semarang 'Disulap' Jadi Pasar Pagi

Angga Laraspati - detikJateng
Minggu, 06 Mar 2022 20:51 WIB
Walkot Hendi di Pasar Pagi Sirkuit Mijen
Foto: Pemkot Semarang
Jakarta -

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memaksimalkan pemanfaatan Sirkuit Internasional Mijen untuk berbagai kegiatan. Salah satunya gelaran Pasar Minggu Pagi Gerai Kopimi yang dikunjunginya hari ini.

Menurut Hendi, sapaan akrabnya, sebagai upaya untuk melanjutkan tren positif pemulihan ekonomi di tahun 2021, pemerintah harus jeli dalam memaksimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk menggerakkan roda perekonomian.

Maka dari itu dirinya pun menyambut baik dimanfaatkannya sirkuit seluas 5,1 hektare di kawasan Mijen, Kota Semarang sebagai lokasi pasar pagi yang dapat memfasilitasi UMKM untuk memasarkan produknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Bapak mau senam boleh, mau jualan boleh, mau kerja boleh, mau silaturahmi boleh tapi jangan lupa prokesnya. Jangan lupa pakai masker, selalu jaga jarak dan selalu cuci tangan, karena COVID-nya belum selesai," tutur Hendi dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3/2022).

Hendi juga mengungkapkan jika Sirkuit Mijen pada bulan Maret 2022 juga akan dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan Semarang Night Carnival, yang bertepatan dengan ditunjuknya Kota Semarang sebagai tuan rumah Healthy City Summit.

ADVERTISEMENT

"Pada tanggal 27 sampai 30 Maret 2022 nanti, Kota Semarang akan menjadi tuan rumah Summit Kabupaten Kota Sehat tingkat Nasional. Semarang Night Carnival akan diselenggarakan di tengah rangkaian event tersebut, sekaligus untuk menyambut para peserta yang datang dari berbagai daerah," ungkap Hendi.

Secara detail Hendi menjelaskan jika Semarang Night Carnival secara khusus akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2022. Pemilihan Sirkuit Internasional Mijen sebagai lokasi kegiatan dilakukan untuk dapat mempermudah pengaturan kegiatan, mengingat situasi pandemi yang belum usai.

"Dari pengalaman 2 tahun ini saya menyimpulkan ada dua hal yang harus disyaratkan agar kegiatan dapat berjalan, yaitu vaksinasi dan prokes. Maka agar gas dan rem-nya bisa berjalan, harus ada pengaturan-pengaturan dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan," tegas Hendi.

Hendi optimistis jika pemulihan ekonomi dapat terus didorong jika seluruh elemen masyarakat memiliki komitmen yang sama.

"Saya rasa intinya kerja samanya, bahwa kita harus bangkit, tapi tidak boleh mengesampingkan situasi pandemi, ataupun sebaliknya," imbuh Hendi.

Atas kebijakan Hendi tersebut, salah satu pelaku UMKM Siska yang berpartisipasi dalam kegiatan itu mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang.

"Terima kasih karena Pak Wali memberikan kita keleluasaan dalam memanfaatkan tempat untuk berjualan. Ini sangat mendukung UMKM pada berbagai wilayah di Kota Semarang," imbuh Siska.




(ncm/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads