Pedagang sembako di Klaten dipusingkan minyak goreng yang dijual dengan sistem bandulan atau paketan dengan barang lain. Minyak goreng bandulan itu dijual oleh sales kepada pedagang.
"Saya beli satu minyak goreng kemasan ukuran dua literan dibanduli mi empat. Yang jual lewat sales," kata pedagang di Pasar Darurat Klaten, Giarti (45), saat sidak Komisi 2 DPRD Klaten, Jumat (25/2/2022).
Menurut Giarti, selaku pedagang dirinya repot sebab sebenarnya yang mau dibeli hanya minyak goreng. Tapi ketika akan membeli minyak saja tidak dibolehkan oleh sales.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sih nggak mau sama mi tapi itu harus karena satu paket. Harganya yang minyak dua liter dan paket mi Rp 40.000," jelasnya.
Untuk minyak goreng kemasan satu liter, lanjutnya, harganya Rp 20.000 dengan paketan dua mi kemasan. Menurutnya, pembeli juga sebenarnya hanya mau membeli minyak.
"Pembeli sebenarnya juga hanya mau minyak saja. Kalau diminta beli dengan mi tidak mau, jadinya barang tidak laku- laku," ujarnya.
Giarti mengaku selaku pedagang dirinya keberatan dengan ulah sales itu. Tapi jika tidak membeli paketan juga tidak ada barang minyak.
"Kita repot. Mau tidak membeli di sales itu barang juga tidak ada, membeli juga tidak mudah," sebutnya.
Pedagang lainnya di Pasar Klaten, Ragil (40), mengatakan membeli minyak goreng dibanduli tepung. Tepungnya itu menurutnya tidak laku dijual lagi.
"Beli minyak dua liter atau satu liter, juga satu dus diberi tepung, harus. Tepungnya merek apa itu saya lupa tapi tidak laku dijual lagi," ungkap Ragil.
Saat sidak yang dipimpin Ketua Komisi 2 DPRD Klaten Agus Riyanto dan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Pemkab Klaten Mursidi itu, masih mendapati minyak goreng harga di luar harga eceran tertinggi (HET). Ada yang kemasan dua liter berharga Rp 40.000 dengan alasan harga lama.
Kabid Perdagangan DKUKMP Pemkab Klaten Mursidi, mengatakan sejauh ini minyak goreng tidak langka meskipun terbatas di pasaran dan distributor. Untuk harga antara Rp 11.500 hingga Rp 14.000.
"HET curah Rp 11.500, kemasan bantalan Rp 13.500 dan kemasan premium Rp 14.000. Soal minyak banded (terikat) atau dibanduli itu sales kita sulit melacak," ungkap Mursidi.
Namun demikian, sebut Mursidi, ada juga toko dan distributor yang juga menjual minyak goreng bandulan. Hanya saja mereka tidak memaksa kepada pembeli.
"Ada distributor dan toko yang banded tapi tidak memaksa dan sudah kita imbau tidak melakukan. Kalau sales kita sulit melacak," lanjut Mursidi.
(rih/aku)