Miliarder Terdampak Tol di Ngawen-Klaten Mulai Bongkar Rumah

Miliarder Terdampak Tol di Ngawen-Klaten Mulai Bongkar Rumah

Achmad Syauqi - detikJateng
Jumat, 04 Feb 2022 12:12 WIB
Warga yang terdampak tol di Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jumat (4/1/2022).
Warga yang terdampak tol di Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jumat (4/1/2022). (Foto: Achmad Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sebagian warga yang terdampak proyek tol di Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah mulai membongkar rumah. Rumah lama dibongkar seiring rumah baru yang mulai dibangun.

"Sudah mulai bongkar karena sedang membangun rumah baru di Kwoso, Desa Gergunung (Klaten Utara). Di sini mulai bongkar," ungkap Siti Khasanah (50) Desa Gatak, Kecamatan Ngawen pada detikJateng, Jumat (4/2/2022).

Siti mengatakan ada sekitar lima rumah milik tetangganya yang mulai dibongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kena di tengah, dari sini ke sana. Yang kena lebih kalau 10 rumah," ucap Siti.

Menurutnya, mayoritas warga yang membongkar rumahnya sudah menerima ganti rugi. Keluarganya menerima sekitar Rp 2,5 miliar yang dibagi sekeluarga.

ADVERTISEMENT

"Dapat Rp 2,5 miliar rumah saja tapi dibagi dengan saudara lainnya. Nanti jadi satu di lokasi tempat yang baru," lanjut Siti.

Warga lain, Prayitno (53), mengatakan rumah dan pekarangan keluarga besarnya yang terdampak proyek tol luasnya mencapai lebih dari 800 meter persegi. Sedangkan rumah lamanya mulai dibongkar karena sudah jadi tanah negara.

"Mulai dibongkar karena tidak enak tidur di tanah negara. Hari ini sini dibongkar, rumah baru mulai dibangun," ungkap Prayitno pada detikJateng di rumahnya.

Prayitno mengatakan meski mendapat uang ganti rugi sangat berat meninggalkan rumah leluhur. Di rumah yang baru harus membangun relasi sosial.

"Harus pindah membangun hubungan masyarakat, membangun relasi sosial tidak mudah. Relasi sosial itu yang mahal," sambung Prayitno.

Pantauan detikJateng, dari beberapa desa di Kecamatan Ngawen, baru Desa Gatak yang mulai bergerak. Desa lain seperti Desa Ngawen, Senden, Pepe, Manjungan masih santai.

Kades Ngawen, Sofik Ujianto, mengatakan di desanya belum ada warga yang bersih rumah. Sebab mayoritas rumah warga yang kena tol belum dibayar.

"Belum ada yang bersih rumah, rata-rata yang rumahnya kena tol belum bayaran. Dari 126 bidang baru terbayar 45 bidang di desa saya," papar Sofik pada detikJateng.

Kasi Pengadaan Lahan Kantor BPN Klaten, Sulistyono, menambahkan ganti rugi tol untuk Kecamatan Ngawen sudah dibayarkan.

"Yang sudah dibayar diberi waktu 1-2 bulan untuk membongkar bangunannya sendiri," jelas Sulistyono pada detikJateng lewat ponselnya.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads