Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bakal mengakomodasi kepulangan jenazah korban kecelakaan bus PO Cahaya Trans. Sebanyak 16 ambulans disiapkan.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) saat mendatangi RSUP Dr Kariadi, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Ia menyebut, Pemprov Jateng akan menanggung fasilitas dan akomodasi untuk 16 korban meninggal.
"Yang (korban meninggal) 16 ini Pemprov telah menanggung semua, terkait dengan pengangkutan, termasuk nanti identifikasi dan pengawalan sampai di rumah duka," kata Luthfi di RSUP Dr Kariadi, Senin (22/12/2025).
"Jadi kita yang sudah diidentifikasi oleh DVI, ini dipastikan nanti akan kita berikan ambulans, kita kawal sampai di rumah duka. 16 (ambulans) kita siapkan," lanjutnya.
Ia juga sempat menemui keluarga korban yang mendatangi posko di RSUP Dr Kariadi. Ia menghibur dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi.
"Kami menyampaikan duka mendalam, dikuatkan keluarganya. Percayalah kecelakaan ini sudah menjadi kehendak-Nya semoga dikuatkan. Semoga husnul fatihah bagi para korban, kita akan menyantuni, mempercepat terkait Jasa Raharjanya nanti," tuturnya.
Ia berharap masyarakat yang mudik bisa menjaga kondisi fisik dan kendaraan, terutama kekuatan fisiknya.
"Kalau memang lelah, jenuh, istirahat. Jangan memaksakan diri, baik itu angkutan umum maupun angkutan pribadi. Karena timbulnya lakalantas itu pasti ada suatu pelanggaran, di antaranya ngantuk, kendaraan kurang fit," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah, Arief Djatmiko menyebut, kecelakaan tersebut sejatinya bisa dihindari, sehingga pihaknya mengimbau sopir untuk jaga fisik.
"Karena ini rata-rata perjalanan jarak jauh. Perlintasan di Jawa Tengah ataupun menuju Jawa Tengah. Kita imbau kepada masyarakat khusus pada saat Nataru ini, siapkan fisik," kata Djatmiko di RSUP Dr Kariadi.
"Kita jangan memaksakan diri dalam perjalanan jauh. Kemudian kendaraan juga dicek agar kita yakin betul. Yang sederhana-sederhana sajalah, cek lampu, cek rem, buka radiator dan lain sebagainya. Terus kalau di jalan jangan kesusu lah," lanjutnya.
Ia menyebut, jalan di tol memang sudah bagus, tetapi bukan berarti kendaraan bisa melintas dengan kecepatan tinggi, karena kondisi kendaraan padat.
Sementara terkait kelaikan jalan, kata Djatmiko, itu merupakan kewenangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Tapi setidak-tidaknya dalam masa Nataru ini kita dari Pemprov, kabupaten, pemerintah pusat, sudah melakukan ramp check di terminal kita lakukan, di PO, bahkan di tempat wisata juga kita lakukan beberapa titik," ujarnya.
"Agar kendaraan-kendaraan yang digunakan masyarakat, khususnya penumpang umum semua, dalam kondisi fit. (Kelaikan kendaraan?) Kalau itu harus dicek," lanjutnya.
Ia menyebut, kejadian hari ini menjadi evaluasi bagi Dishub Jateng. Posko pun sudah dibuka mulai hari ini. Ia memastikan akan menegur kendaraan yang melanggar aturan.
"Kalau terkait pelanggaran lalu lintas, pastinya kita akan menegur. Tapi kalau itu AKAP sebetulnya kan di pusat, izin dan lain sebagainya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus terjadi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang. Dari total 34 orang di dalam bus, sebanyak 16 penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara 18 lainnya selamat.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB dan pencarian korban kecelakaan itu melibatkan Basarnas Kota Semarang.
"Kecelakaan melibatkan bus Po. Cahaya Trans dari Jakarta, Jatiasih, tujuan Jogja, dengan nomor polisi B 7201 IV," kata Budiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12/2025).
Ia mengatakan, bus saat itu melaju dengan kecepatan tinggi di tol dan menabrak pembatas jalan.
"Melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pembatas jalan di tikungan jalur penghubung RAM 3, exit Tol Krapyak Semarang," ujarnya.
Simak Video "Video: Bus di Kolombia Terjun ke Jurang, 10 Orang Tewas dan 20 Orang Luka"
(afn/ahr)