Hukum Puasa Rajab di Hari Minggu Menurut Syariat Islam, Apakah Boleh?

Hukum Puasa Rajab di Hari Minggu Menurut Syariat Islam, Apakah Boleh?

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 20 Des 2025 16:45 WIB
Hukum Puasa Rajab di Hari Minggu Menurut Syariat Islam, Apakah Boleh?
Ilustrasi puasa. (Foto: Shutterstock)
Solo -

Para ulama menyebut puasa Rajab sebagai amalan sunnah. Namun, perlu dicatat bahwasanya puasa ini juga dianjurkan untuk bulan-bulan haram (mulia) lain, yakni Zulkaidah, Dzulhijjah, dan Muharam.

Dilihat dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah yang ditulis Hari Ahadi, Imam Nawawi berkata:

قَالَ أَصْحَابُنَا وَمِنْ الصَّوْمِ الْمُسْتَحَبِ صَوْمُ الأَشْهُرِ الحُرُم وهي ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Ulama mazhab kami berpendapat, termasuk puasa yang dianjurkan ialah berpuasa pada bulan-bulan haram, yaitu bulan Zulkaidah, Dzulhijjah, al-Muharram, dan Rajab. Yang paling utamanya berpuasa pada bulan al-Muharram." (Al-Majmu' VI/386)

Asy-Syaikh Zaid bin Hadi al-Madkhali menegaskan bahwasanya puasa pada bulan haram, termasuk Rajab, akan mendapat pahala besar. Mengingat, memang amal baik dan buruk diberi ganjaran lebih pada bulan haram ketimbang bulan biasa.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dirujuk laman NU Jawa Timur, puasa Rajab tidak memiliki tanggal pengerjaan yang dikhususkan. Artinya, umat Islam bebas berpuasa kapan saja, menyesuaikan kesempatan dan kondisi masing-masing.

Pertanyaannya, bagaimana jika ingin mengerjakan puasa Rajab pada hari Minggu? Apakah diperbolehkan? Berikut ini penjelasannya.

Poin Utamanya:

  • Tidak ada waktu khusus untuk puasa Rajab.
  • Puasa Rajab pada hari Minggu hukumnya boleh. Ulama lain menyebut makruh.
  • Puasa Rajab pada hari Jumat hukumnya makruh. Akan menjadi tidak makruh apabila digabung puasa pada Kamis atau Sabtunya.

Hukum Puasa Rajab Hari Minggu

Berdasar penjelasan dalam buku Fikih Sunnah tulisan Sayyid Sabiq, ada hadits yang secara khusus menyebut Nabi Muhammad SAW sering berpuasa pada hari Sabtu dan Minggu. Begini bunyinya:

إِنَّهُمَا عِيدُ الْمُشْرِكِينَ، فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أُخَالِفَهُمْ

Artinya: "Kedua hari ini merupakan hari besar orang-orang musyrik. Maka, aku ingin melakukan amalan yang bertentangan dengan mereka (orang musyrik)." (HR Ahmad dan Baihaqi).

Ulama berbeda pendapat mengenai status hadits ini. Ibnu Khuzaimah menyebutnya shahih. Sementara itu, Asy-Syaikh Nashir mengatakannya lemah.

Dengan tidak tetapnya anjuran puasa hari Minggu, maka kebolehan puasa padanya masih jadi persoalan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin memilih pendapat boleh. Dalam artian, tidak makruh, tetapi juga tidak disunnahkan.

"Pendapat yang paling tepat ialah berpuasa di hari Ahad tidak makruh dan tidak juga disunnahkan, sama seperti puasa di hari Selasa dan Rabu," perkataan sang syaikh, dinukil Hari Ahadi dalam buku Catatan Fikih Puasa Sunnah.

Di sisi lain, ada ulama yang memakruhkan puasa pada hari Minggu saja, seperti Imam as-Syirbini. Menurut keterangan dari laman Pesantren Tebuireng, sang imam menulis:

(وَ) يُكْرَهُ أَيْضًا (إفْرَادُ السَّبْتِ) أَوْ الْأَحَدِ بِالصَّوْمِ لِخَبَرِ "لَا تَصُومُوا يَوْمَ السَّبْتِ إلَّا فِيمَا اُفْتُرِضَ عَلَيْكُمْ"

Artinya: "Dimakruhkan pula menyendirikan puasa di hari Sabtu atau Minggu dengan landasan hadis yang berbunyi: Janganlah kalian berpuasa di hari Sabtu kecuali jika ada kewajiban bagi kalian." (Mughni al-Muhtaj)

Namun, jika digabung dengan hari lain, kemakruhan ini terhapus menurut Imam Syirbini. Juga jika misal seseorang terbiasa puasa sunnah, dan kebetulan, Minggu masuk jadwal. Maka yang demikian tidak dihukumi makruh.

تَنْبِيهٌ: مَحِلُّ كَرَاهَةِ إفْرَادِ مَا ذُكِرَ إذَا لَمْ يُوَافِقْ عَادَةً لَهُ، فَإِنْ كَانَ لَهُ عَادَةٌ كَأَنْ اعْتَادَ صَوْمَ يَوْمٍ وَفِطْرَ يَوْمٍ فَوَافَقَ صَوْمُهُ يَوْمًا مِنْهَا لَمْ يُكْرَهْ كَمَا فِي صَوْمِ يَوْمِ الشَّكِّ

Artinya: "Konsekuensi kemakruhan di atas ketika yang dia lakukan bukanlah kebiasaannya. Jika dia melakukan itu karenaa kebiasaan seperti halnya dia biasa puasa Daud dan bertepatan dengan hari-hari itu, maka dia tidak melakukan kemakruhan. Konsep ini sama dengan permasalahan yang terdapat dalam puasa di hari syak."

Wallahu a'lam bish-shawab.

Bagaimana dengan Puasa Rajab Hari Jumat?

Selain Minggu, hari yang juga mungkin membuat sebagian umat Islam bingung adalah Jumat. Apakah boleh mengerjakan puasa Rajab pada hari Jumat?

Terkait Jumat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

لَا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، إِلَّا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ

Artinya: "Jangan sekali-kali salah seorang kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali jika berpuasa juga sehari sebelum atau setelahnya." (HR Bukhari no 1985 dan Muslim no 1144)

Dengan demikian, apabila detikers ingin mengamalkan puasa Rajab pada hari Jumat, lakukan juga pada Sabtu atau Kamisnya.

Nah, itulah sekilas hukum berpuasa Rajab pada hari Minggu. Semoga menjawab dan bisa menjadi panduan untuk mengerjakan amalan sunnah ini.




(sto/apu)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads