Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara-JP) menemui Presiden Indonesia ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Usai pertemuan itu, Ketua Umum Bara-JP Willem Frans Ansanay mengatakan Jokowi siap memaafkan beberapa terlapor pencemaran nama baik.
Meski memaafkan, Willien menyebut ada tiga orang yang tidak dimaafkan oleh Jokowi. Menurutnya, tiga orang itu sudah kelewatan dalam menuding ijazah Jokowi.
"Diskusi kami mengenai para pihak atau orang-orang yang terus memperkeruh situasi bangsa atau negara kita terkait ijazah Pak Jokowi. Kami bertanya apakah semua tidak akan dimaafkan yang ada 12 nama itu," katanya ditemui di kediaman Jokowi, Sumber, Jumat (19/12/2025).
"Ternyata pak Jokowi memang bukan tipikal orang yang tidak pemaaf. Jadi 12 nama itu tidak semua akan terus dituntut," sambungnya.
Willien menyebut, tiga nama yang tidak dimaafkan Jokowi itu dinilai sudah terlalu ekstrem. Di mana mereka tetap kekeh menyebut ijazah palsu meski sudah ditunjukkan yang asli.
"Tapi yang tiga nama yang kelihatannya terlalu ekstrem, yang tidak pernah mau menerima fakta bahwa ijazah pak Jokowi itu benar dan melakukan berbagai tindakan yang setelah didekatkan dengan alas hukum pasal berlapis, itu pak Jokowi akan teruskan. Yang pasti kalian sudah tahu lah siapa orangnya," terangnya.
Ia menyebut, ijazah Jokowi sudah ditampilkan saat gelar perkara dan disebutkan asli. Dengan demikian, ia mendorong kepolisian untuk memberikan efek jera kepada para tersangka.
"Yang pasti ijazah pak Jokowi yang asli sudah dipublikasikan sehingga kami mendorong pihak kepolisian untuk segera setelah menetapkan tersangka, mereka yang membuat atau mendegradasi pak Jokowi tentang ijazahnya itu ada efek jera," benernya.
Williem mengatakan, isu ijazah palsu itu menjadi upaya mendegradasi Jokowi dan keluarga dalam rangkaian Pilpres 2029.
"Bagi kami Bara JP, upaya ini adalah mendegradasi pak Jokowi dan keluarganya, tapi ini juga dalam rangkaian untuk Pilpres 2029. Karena kami setelah menyampaikan pesan pak Jokowi, Prabowo-Gibran dua periode, banyak pihak yang menentang, masih pagi, belum 2026, belum 2027, dan 2028. Tapi mereka yang menentang itu sudah mulai keluar dari kandang," ujarnya.
"Menunjukkan bahwa mereka juga pengin maju sebagai calon presiden yang akan datang. Karena itu sikap Bara JP tetap konsisten mendukung Prabowo-Gibran dua periode. Kami mendukung sikap pak Jokowi untuk para pihak yang telah merusak nama baiknya untuk tetap dituntut secara hukum dan kami juga mendukung sikap pak Jokowi yang memaafkan yang bisa dimaafkan," pungkasnya
Simak Video "Video: Polisi Gelar Perkara Khusus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Pekan Depan"
(alg/dil)