Saat mengisi Platform Merdeka Mengajar (PMM), pendidik atau guru mungkin akan dihadapkan pada pengisian dokumen dan melengkapi berbagai macam jawaban. Salah satunya seputar, "Apa upaya peningkatan untuk mengatasi tantangan dalam upaya tindak lanjut?" Sebagai referensi, mari simak beberapa pilihan jawaban dan cara mengisi dokumen tindak lanjut yang akan diuraikan dalam paparan berikut.
Mengutip dari laman Rumah Pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen RI), dokumen tindak lanjut adalah langkah selanjutnya yang akan dijumpai oleh guru di Ruang GTK. Tahapan ini akan berlangsung setelah guru melakukan diskusi tindak lanjut dan refleksi tindak lanjut.
Apa itu Ruang GTK? Singkatnya, Ruang GTK adalah ruang belajar dan inspirasi yang disediakan secara khusus bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, hingga tenaga kependidikan. Di dalamnya ada berbagai macam fitur yang dapat mendorong peningkatan kompetensi sekaligus juga kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itulah, pengisian di dalam Ruang GTK diharapkan dapat menjadi wadah bagi para GTK dalam meningkatkan kompetensinya. Termasuk tahapan pengisian, "Apa upaya peningkatan untuk mengatasi tantangan dalam upaya tindak lanjut?" Berikut penjelasannya.
Apa Upaya Peningkatan untuk Mengatasi Tantangan dalam Upaya Tindak Lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan ini, setiap GTK dapat menyesuaikannya dengan keadaan masing-masing. Termasuk tantangan yang dihadapi secara nyata selama proses pembelajaran, baik di dalam kelas maupun lingkungan sekitar sekolah.
Ada beberapa jawaban yang bisa dijadikan sebagai inspirasi. Dikutip dari laman resmi Guru Kemendikdasmen, berikut beberapa jawaban yang bisa digunakan dalam proses pengisian Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru di PMM:
- Memberi ruang kepada peserta didik untuk berkolaborasi.
- Memberi ruang kepada peserta didik untuk berani menyampaikan ide-ide kreatif.
- Mendorong siswa untuk belajar lebih baik.
- Melibatkan siswa dalam diskusi sebagai salah satu cara efektif dalam problem solving.
- Mendorong siswa untuk aktif dan berkolaborasi selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
- Memberikan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik lagi.
- Mendorong siswa untuk lebih berinteraksi dengan sesama teman maupun guru.
- Mendorong siswa berperan aktif agar guru termotivasi untuk bekerja sama dalam proses pembelajaran.
- Mendorong siswa untuk berdiskusi dan belajar dalam kelompok.
- Mendorong siswa untuk berdiskusi di kelas akan sangat membantu antusiasme peserta didik dalam belajar.
- Mendorong siswa berperan aktif dengan pembiasaan berdiskusi agar dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
- Mendorong siswa untuk selalu membuat kesepakatan kelas setiap kali pembelajaran.
- Membantu siswa dalam upaya memberikan pemahaman dalam proses belajar mengajar yang efektif.
- Mendorong siswa untuk diskusi sebagai upaya membangun antusiasme belajar secara efektif.
- Mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat.
- Meningkatkan interaksi aktif, pemahaman, motivasi, dan empati siswa pada proses pembelajaran.
- Mendorong semangat dan kreativitas siswa agar memotivasi mereka untuk berpikir lebih kritis.
- Mendorong antusiasme peserta didik untuk belajar secara interaktif.
- Memberikan pemahaman tentang kerja kelompok agar berjalan dengan lancar.
- Memberikan pemahaman tentang peran dan tugas masing-masing siswa dalam pelaksanaan diskusi serta tugas kelompok.
- Menginspirasi siswa agar semakin semangat belajar di dalam kelas, termasuk pembelajaran membaca dan menulis.
- Melibatkan siswa dalam diskusi atau kelompok, maka dengan sendirinya dapat melatih mereka berbicara atau berkomunikasi.
- Memotivasi peserta didik untuk lebih serius dalam diskusi saat dipercaya untuk menyelesaikan suatu tugas.
Selanjutnya, ada juga contoh jawaban yang diuraikan dalam laman SMP Negeri 1 Kurun, yang mana upaya tindak lanjut bisa dilakukan dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini dilakukan guna mendukung proses belajar mengajar agar berjalan dengan lebih efisien serta efektif.
Berikut beberapa poin upaya tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut:
- Membangun hubungan yang positif dengan peserta didik.
- Menerapkan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi.
- Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif.
- Memanfaatkan teknologi guna mendukung pembelajaran yang berfokus pada peserta didik.
- Mendorong peserta didik agar dapat menjadi pembelajar yang mandiri.
Kemudian untuk mengatasi tantangan dalam proses pembelajaran, guru juga dapat mengisi jawaban yang berfokus pada perubahan nyata. Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut beberapa jawaban yang bisa dijadikan sebagai inspirasi:
- Komunikasi secara efektif.
- Pelatihan dan pengembangan profesionalisme.
- Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
- Membangun budaya sekolah yang kolaboratif.
- Melakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkelanjutan.
- Mendorong keterlibatan aktif peserta didik.
Lebih lanjut, apabila menemui tantangan dan ingin melakukan perubahan di ruang kelas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh guru. Berikut cara menjawabnya:
- Meluangkan waktu untuk berbicara kepada setiap peserta didik secara individual. Dengan begitu, cara ini diharapkan dapat membantu lebih mengenal mereka secara lebih baik sekaligus memahami minat dan membangun hubungan yang lebih positif.
- Menetapkan kesepakatan di dalam kelas yang jelas dan konsisten bersama peserta didik. Cara ini diharapkan dapat membantu peserta didik mengerti kesepakatan yang telah dibuat harus dipatuhi bersama-sama.
- Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar secara mandiri. Misalnya saja dengan memberikan proyek dan tugas yang bisa dikerjakan sendiri.
Sementara itu, mengacu dari laman SMPN 1 Bulukumba, ada juga beberapa cara menjawab pertanyaan, "Apa upaya peningkatan untuk mengatasi tantangan dalam upaya tindak lanjut?" Berikut beberapa contoh jawaban yang bisa menjadi referensi:
- Membicarakan langkah-langkah peningkatan kualitas praktik pembelajaran bersama dengan kepala sekolah selaku atasan.
- Mendiskusikannya dengan teman sejawat, termasuk tentang langkah-langkah dalam meningkatkan kualitas praktik pembelajaran.
- Melakukan praktik simulasi bersama rekan guru lain atau guru penggerak dari sekolah lain.
- Melihat praktik pembelajaran rekan sejawat yang berhasil dalam mengelola dinamika kelas dan juga menerapkan kesepakatan kelas.
- Merekam pembelajaran sendiri dan melakukan refleksi agar dapat meminta umpan balik dari rekan sejawat atau peserta didik.
Cara Mengisi Dokumen Tindak Lanjut Kinerja Guru
Setelah mengetahui beberapa referensi jawaban, kali ini ada informasi seputar pengisian dokumen tindak lanjut kinerja guru yang tak kalah penting. Masih mengutip dari laman Rumah Pendidikan Kemendikdasmen, berikut langkah-langkah mengisi dokumen tindak lanjut di Ruang GTK:
- Masuk ke menu Tindak Lanjut dan pahami terlebih dahulu hasil penilaian.
- Isi kolom Refleksi Tindak Lanjut agar dapat mengumpulkan dokumennya.
- Lanjutkan dengan mengisi Dokumen Refleksi Tindak Lanjut mulai dari keberhasilan yang berhasil dicapai, hambatan yang ditemui, hingga peningkatan yang dapat mengatasi tantangan.
- Kumpulkan Dokumen Refleksi Tindak Lanjut apabila sudah yakin.
- Pilih Simpan Draft jika ingin berhenti sejenak selama proses pengisian.
- Konfirmasi Dokumen Refleksi Tindak Lanjut agar bisa dikumpulkan.
- Kalau sudah, ceklis dan klik Kumpulkan.
- Bisa juga dengan memilih opsi Cek Ulang untuk melakukan pengecekan ulang.
- Dokumen yang sudah dikumpulkan tidak dapat diubah kembali.
Demikian tadi penjelasan mengenai jawaban atas pertanyaan apa upaya peningkatan untuk mengatasi tantangan dalam upaya tindak lanjut beserta cara mengisi dokumen tindak lanjut kinerja guru. Semoga membantu.
(sto/ahr)











































