Ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu di Kabupaten Demak menerima Surat Keputusan (SK) PPPK Paruh Waktu. Dalam SK tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mengangkat 2.421 PPPK Paruh Waktu.
Rinciannya, PPPK Paruh Waktu Tenaga Teknis sebanyak 1.690 orang, PPPK Paruh Waktu Guru sebanyak 326 orang dan PPPK Paruh Waktu Nakes sebanyak 405 orang. Pemberian SK dilakukan di Stadion Sultan Fatah, Jalan Sultan Hadiwijaya, Katonsari, Kecamatan Demak, hari ini.
Bupati Demak, Eistianah mengatakan penerimaan SK ini merupakan momen bersejarah dan waktu yang tepat untuk meneguhkan komitmen para PPPK Paruh Waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi teman-teman PPPK Paruh Waktu, inilah momentum tepat untuk meneguhkan komitmen dan mengobarkan kembali semangat pengabdian untuk Demak tercinta," kata Eistianah dalam sambutannya.
Menurut Eistianah, penerimaan SK bagi PPPK Paruh Waktu ini merupakan model kepegawaian baru. Dengan model ini, ia berharap layanan pemerintah menjadi lebih efektif.
"Penerimaan SK hari ini menandai kehadiran model kepegawaian baru yang lebih fleksibel, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan pelayanan masyarakat," ujar Eistianah.
"Pemerintah Kabupaten Demak berharap skema ini akan meningkatkan efektivitas layanan, khususnya pada unit-unit yang membutuhkan dukungan tambahan," sambungnya.
Eistianah menekankan tiga pesan bagi PPPK Paruh Waktu yang baru menerima SK. Menurutnya, tiga hal ini penting untuk menjawab tantangan digitalisasi layanan, reformasi birokrasi, dan kebutuhan untuk bekerja secara kolaboratif.
"Pertama, jaga integritas dan loyalitas. ASN adalah teladan. Jangan sekali-kali mengkhianati kepercayaan masyarakat. Integritas adalah modal utama menjadi aparatur yang bermartabat," pesan Eistianah.
"Kedua, berikan pelayanan terbaik. Laksanakan pekerjaan dengan prinsip cepat, tepat, transparan, dan humanis. Jadilah solusi, bukan hambatan," lanjutnya.
Sementara poin terakhir, Eistianah berharap PPPK Paruh Waktu dapat terus meningkatkan kompetensinya. Ia meminta para pegawai yang baru dilantik ini menjadi pegawai yang adaptif, menguasai teknologi, dan memiliki semangat belajar sepanjang hayat.
Eistianah mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan pegawai yang cekatan dalam birokrasi. Ia turut menenkankan pentingnya pegawai yang mau berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat.
"Masyarakat sudah semakin cerdas, dan birokrasi dituntut untuk semakin cepat, transparan, responsif, dan inovatif. Masyarakat kita tidak membutuhkan aparatur yang rumit atau lamban," tutur Eistianah.
"Masyarakat butuh pegawai yang ramah, cepat membantu, dan mau turun tangan. Dan yang terpenting, mau membangun kolaborasi dan sinergi," tukasnya.
(anl/ega)










































