Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang masih populer hingga kini baik dalam lingkup nasional maupun internasional seperti SEA Games dan Olimpiade. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah bola voli diciptakan?
Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan di dua wilayah lapangan yang terbagi oleh jaring net. Setiap regu biasanya terdiri dari enam orang dengan peran masing-masing. Permainan ini memiliki tujuan untuk menciptakan poin dengan memasukkan bola ke wilayah lawan dan mematikan serangan lawan.
Di Indonesia sendiri, bola voli juga menjadi olahraga yang masih sering dipertandingkan. Permainan bola voli di Indonesia tersebut bermula dari pengaruh Hindia Belanda di masa penjajahan. Oleh karena itu, sejarah bola voli di Indonesia juga berhubungan dengan sejarah perkembangan bola voli di dunia. Yuk simak sejarah bola voli di dunia dan di Indonesia dalam artikel ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Bola Voli di Dunia
Permainan bola voli pertama kali diciptakan oleh William G. Morgan. Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan oleh Asep Kurnia Nenggala, ia merupakan seorang pembina pendidikan jasmani di Young Men Christian Association (YMCA) yang berada di Kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat.
Pada awalnya, bola voli ini dimainkan oleh Morgan dengan memukulnya di udara ke sana ke mari melewati atas jaring yang membentang di tengah lapangan sehingga terbagi dua wilayah permainan.
Setelahnya, Morgan membeli sebuah bola yang sama dengan bola voli yang digunakan pada permainan saat ini. Perubahan permainan bola voli juga ikut terus berkembang termasuk peralatan bermain lainnya.
Morgan kemudian memperkenalkan permainan bola tersebut dengan nama minonnete. Lalu, datanglah Dr. Halsted Spingfield yang menyarankan Morgan mengganti nama permainan bola tersebut menjadi "Volleyball". Pada tahun 1922, diadakanlah kejuaraan nasional bola voli untuk pertama kalinya yang diselenggarakan oleh Young Men Christian Association (YMCA).
Hingga pada tahun 1929, Amerika Serikat pun mendirikan organisasi permainan bola voli nasional yang dipimpin oleh Dr. George J. Fisher dari New York. Tidak hanya di Amerika, bola voli juga mengalami perkembangan sampai Eropa Timur. Negara seperti Uni Soviet, Cekoslowakia, dan Rumania juga mulai memainkan permainan bola voli.
Pada tahun 1961, diselenggarakan kejuaraan nasional oleh organisasi bola voli Pakistan di Karachi, Pakistan Barat. Kejuaraan tersebut bahkan diberi nama "Morgan Cup Tournament" sebagai bentuk penghormatan kepada Morgan.
Sejarah Bola Voli di Indonesia
Di Indonesia, permainan bola voli pertama kali diperkenalkan dan dimainkan oleh serdadu Hindia Belanda pada masa penjajahan. Merujuk dari buku Buku Jago Bola Voli oleh Ikbal Tawakal, permainan bola voli dimainkan di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1928.
Pada masa tersebut, permainan bola voli hanya dimainkan oleh orang-orang Hindia Belanda dan para bangsawan. Namun, seiring berkembangnya waktu, permainan bola voli mulai dimainkan oleh orang-orang pribumi.
Berdasarkan isi buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan oleh Asep Kurnia Nenggala, tahun 1952, ketika diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) II, bola voli telah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Namun, pada tahun tersebut Indonesia belum memiliki induk organisasi bola voli nasional.
Lalu, pada tanggal 22 Januari 1955 dan dipelopori oleh klub bola Surabaya (IBVOS) dan klub bola boli Jakarta (PERVID) yang diprakarsai oleh W. J. Latumeten, lahir induk organisasi bola voli di Indonesia. Induk organisasi ini bernama Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dan diketuai juga oleh W. J. Latumeten.
Perkembangan Bola Voli di Indonesia
Setelah dibentuknya PBVSI, perkembangan bola voli di Indonesia semakin meningkat. Berbagai kegiatan kejuaraan mulai diselenggarakan dan diikuti baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu kejuaraan bola voli yang kerap diadakan di Indonesia adalah Proliga. Proliga merupakan turnamen bola voli yang setiap tahun diselenggarakan. Untuk pertama kalinya, pada 1 Februari hingga 7 April tahun 2002 diadakanlah Proliga. Turnamen nasional ini diselenggarakan di lima kota berbeda, yakni Bandung, Bogor, Yogyakarta, Gresik, dan Jakarta sebagai tempat final.
Prestasi bola voli Indonesia tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga lingkup internasional. Indonesia pernah mengikuti dan menjuarai beberapa ajang, seperti Asian Games ke IV, Games of New Emerging Forces, dan Sea Games. Di masa sekarang, Indonesia masih aktif memainkan bola voli dan mengikuti berbagai kejuaraan nasional serta internasional.
Itu dia perjalanan sejarah bola voli di dunia dan di Indonesia. Permainan bola voli yang hingga kini masih eksis tetap tidak terlepas dari sejarahnya. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis oleh Desi Rahmawati peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom.
(sto/apl)











































