Gedung produksi pabrik wood pellet di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak terbakar dini hari tadi. Sekitar 500 ton bahan baku dan dua alat produksi hangus dilalap si jago merah.
Kapolsek Sayung, AKP Suprapto, menyebut kebakaran terjadi pada Jumat (12/12) dini hari tadi.
"Benar kejadian tadi sekitar pukul 00.00 WIB di gedung produksi pabrik wood pellet Buana Harum Kharisma, Jalan Raya Semarang-Demak KM 10," kata Suprapto melalui sambungan telepon pada detikJateng, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suprapto menyebut peristiwa ini bermula ketika mandor proyek menyadari ada kebakaran di gedung produksi. Sang mandor kemudian menghubungi pihak keamanan pabrik.
"Dari mandornya disampaikan ke satpamnya (ada kebakaran). Pabrik punya alat instalasi untuk pemadaman, kemudian berusaha dipadamkan tapi kan akhirnya enggak mampu alatnya dia," ujar Suprapto.
Menurut Suprapto, setelah dua jam mengupayakan pemadaman, pihak pabrik kemudian menghubungi pemadam kebakaran karena api tidak mampu dikendalikan. Ada tiga unit mobil pemadam yang kemudian dikerahkan.
"Karena (sampai) jam 02.00 WIB itu tidak mampu (dipadamkan) dengan alat dari perusahaan itu, akhirnya ngehubungi pemadam. (Mobil pemadam yang dikerahkan ada) sua unit dari Demak sama satu unit dari Semarang," ujar Suprapto.
Suprapto mengungkapkan api berhasil dipadamkan sekitar satu jam setelah petugas pemadam kebakaran mendapatkan laporan kejadian.
"Kemudian jam 03.00 WIB (api) berhasil dipadamkan, terus pendinginan itu sekitar satu jam," tutur Suprapto.
Suprapto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Titik awal api diduga berasal dari alat produksi yang mengalami korsleting.
"Tadi malam memang ada pekerjaan, tetapi tidak ada yang terluka maupun korban jiwa, hanya barang yang terbakar," kata Suprapto.
"Dugaan (penyebab kebakaran) dari korsleting alat. Ada dua dari enam alat produksi yang terbakar," sambungnya.
Suprapto menyebut pihak pabrik mengalami sejumlah kerugian pada peristiwa ini. Ia mengungkapkan ada 500 ton bahan baku dan dua alat produksi yang hangus terbakar.
"Kalau kerugiannya, ya itu dua alat produksi sama bahan bahan baku. Ada sekitar 500-an ton (bahan baku) yang terbakar," pungkasnya.
(aku/apl)











































