Ular Belalai Gajah Berbisa atau Tidak? Ini 5 Fakta Ilmiahnya

Ular Belalai Gajah Berbisa atau Tidak? Ini 5 Fakta Ilmiahnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 04 Des 2025 19:06 WIB
Ular Belalai Gajah Berbisa atau Tidak? Ini 5 Fakta Ilmiahnya
Ular belalai gajah. (Foto: Thai National Parks/CC BY-SA 4.0)
Solo -

Pernahkah Anda mendengar tentang ular belalai gajah? Namanya yang unik mungkin membuat tidak sedikit orang penasaran mengenai wujud atau bahkan ciri khasnya. Untuk lebih jelasnya, mari simak berbagai fakta menarik seputar ular belalai gajah.

Apa itu ular belalai gajah? Singkatnya, ular belalai gajah atau elephant trunk snake adalah nama dari seekor hewan reptil yang memiliki nama ilmiah berupa Acrochordus javanicus. Sebenarnya ada begitu banyak sebutan lain yang disematkan pada ular belalai gajah ini. Sebut saja ular karung atau ular kadut.

Meskipun bagi sebagian orang ular belalai gajah atau ular karung ini mungkin terdengar asing, tapi siapa sangka kalau wilayah persebaran reptil ini termasuk di sejumlah wilayah Indonesia. Inilah yang membuat ular belalai gajah bisa saja kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ular belalai gajah berbisa atau tidak? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Poin Utamanya:

ADVERTISEMENT
  • Ular belalai gajah (Acrochordus javanicus) bukan ular berbisa dan aman bagi manusia serta hewan, karena termasuk kelompok ular yang tidak berbisa.
  • Hewan reptil ini hidup di perairan seperti rawa, sungai, dan muara, tersebar di Indonesia dan Asia Tenggara.
  • Sifat ular belalai gajah pemalu, jarang menggigit, aktif pada malam hari, serta lebih memilih menghindari makhluk lain.

Apakah Ular Belalai Gajah Berbisa?

Sebelum mengetahui lebih dekat dengan ular belalai gajah atau ular karung ini, terlebih dahulu mari memastikan jenis ular yang satu ini berbahaya atau tidak. Menurut laman University of Florida, ular belalai gajah atau ular karung bukan termasuk jenis ular berbisa atau memiliki racun.

Bahkan disematkan dalam laman tersebut bahwa ular belalai gajah tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan peliharaan yang ada di sekitar. Lebih lanjut, dijelaskan dalam laman Thai National Parks, ular belalai gajah dengan nama ilmiah Acrochordus javanicus termasuk dalam famili yang mewakili sekelompok ular air primitif dan tidak berbisa.

Disebut sebagai ular air karena pada dasarnya ular belalai gajah ini memanglah termasuk hewan akuatik. Biasanya ular belalai gajah hidup di wilayah perairan yang dikenal punya pergerakan yang cukup lamban. Beberapa habitat ular karung atau kadut ini dapat dijumpai di daerah rawa, sungai, laguna, danau, hingga muara.

5 Fakta Ilmiah Ular Belalai Gajah

Selain penjelasan soal ular belalai gajah yang tidak berbisa, ada juga beberapa fakta menarik lainnya seputar hewan reptil yang satu ini. Dirangkum dari laman How Stuff Works, Kiddle, hingga publikasi 'Elephant Trunk Snake (Acrochordus javanicus)' oleh Eric Roscoe, berikut beberapa fakta ilmiah soal ular belalai gajah.

1. Penyebaran Termasuk Wilayah Indonesia

Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, ular belalai gajah termasuk jenis ular yang wilayah penyebarannya dapat dijumpai di sejumlah daerah di Indonesia. University of Florida mencatat ular belalai gajah atau ular karung yang pernah dijumpai di Sumatera punya panjang mencapai total 290 cm.

Tidak hanya dapat ditemukan di wilayah Sumatera, jenis ular ini juga bisa dijumpai pada daerah lain. Sebut saja Jawa, Kalimantan, dan kemungkinan menyebar pula di Bali. Kemudian ular belalai gajah juga cukup mudah ditemukan di Asia Tenggara yang berada di sebelah barat Garis Wallace.

Misalnya saja Thailand bagian selatan, sebelah barat Semenanjung Malaysia. Singapura, hingga kemungkinan juga dijumpai pada wilayah Kamboja dan Vietnam. Namun, selain Kamboja dan Vietnam, keberadaan ular ini sudah diakui oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

2. Dikenal Cukup Jinak

Selanjutnya, ular belalai gajah atau ular karung termasuk jenis ular yang tidak menggigit. Hal ini yang membuatnya dianggap sebagai salah satu jenis ular yang dikenal cukup jinak. Satu di antara faktor jinak bisa melekat pada ular belalai gajah ini dikarenakan sifatnya yang cukup pemalu.

Dikatakan ular belalai gajah adalah hewan nokturnal atau aktif di dalam hari. Sebaliknya, selama pagi hingga sore hari ular ini cenderung memilih bersembunyi di liang atau bawah puing-puing. Bahkan beberapa di antaranya lebih memilih berada di bawah air agar keberadaannya tidak terdeteksi.

Saat ada upaya mendekat dari makhluk lain di wilayah perairan dangkal, ular belalai gajah lebih memilih berenang menjauh. Mereka juga kerap bersembunyi di dasar untuk bisa jauh dari makhluk lain, termasuk predator.

3. Bertahan di Bawah Air dalam Waktu Singkat

Meskipun termasuk hewan akuatik, nyatanya ular belalai gajah tidak serta merta hidup di dalam air secara terus-menerus. Sebaliknya, hewan reptil dengan nama unik ini hanya bisa bertahan di bawah air selama sekitar 30-40 menit saja. Namun, ular yang dijuluki sebagai ular karung ini secara umum cukup jarang pergi ke dalam.

Mereka lebih banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk tinggal di bawah air. Tindakan ini juga tidak terlepas dari sumber makanan ular belalai gajah yang bisa dijumpai di lingkungan air. Ular belalai gajah dikenal kerap memangsa ikan-ikan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

4. Predator yang Suka Menyergap

Seperti halnya beberapa jenis ular lain, ular belalai gajah juga dikenal sebagai predator yang suka menyergap. Terutama saat dihadapkan pada kondisi yang mana mereka harus menerang mangsanya.

Ular belalai gajah dikenal sering kali menunggu mangsanya dengan tenang. Mereka cenderung menunggu mangsanya datang dengan sendirinya. Saat mangsa datang mendekat, mereka akan menunjukkan serangan mendadak.

Tidak sampai di situ saja, ular belalai gajah juga akan melilitkan bagian tubuhnya pada tubuh mangsa dengan sangat erat. Kulitnya dilengkapi bagian yang longgar dan gelembung dengan sisik-sisik tajam. Kondisi ini membantu mereka tetap mencengkram mangsa dengan kuatnya, sehingga ikan-ikan tidak mudah melarikan diri begitu saja.

5. Tidak Bertelur

Kalau sebagian jenis ular yang kita jumpai punya cara berkembangbiak berupa bertelur, beda halnya dengan ular belalai gajah yang justru melahirkan. Siklus hidup ular belalai gajah dimulai dari perkawinan yang berlangsung di dalam air. Ular betina akan mengandung anak-anaknya dan melahirkan di air pula.

Ular-ular belalai gajah muda lahir dalam kondisi yang sudah sempurna dan juga mandiri. Bahkan satu ekor betina biasanya bisa melahirkan antara 12 ekor sampai lebih anak-anaknya. Masing-masing anak ular belalai gajah punya diameter sekitar 0,3 meter atau 30 cm.

Kemandirian ular belalai gajah dapat dilihat pada saat mereka sejak berusia masih muda. Kendati masih muda, ular belalai gajah akan mencari makan sendiri. Inilah yang membuat ular jenis ini dikenal sebagai pemburu yang efektif di habitat aslinya.

Demikian tadi seputar ular belalai gajah yang ternyata tidak berbisa serta berbagai fakta ilmiahnya. Semoga informasi tadi menambah wawasan baru bagi Anda.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads