14 Warung Esek-esek di Gondang Dirobohkan, Pernah Makan Korban 2 Lansia

14 Warung Esek-esek di Gondang Dirobohkan, Pernah Makan Korban 2 Lansia

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Kamis, 04 Des 2025 15:48 WIB
14 Warung Esek-esek di Gondang Dirobohkan, Pernah Makan Korban 2 Lansia
Warung liar di Jogonalan, Klaten, dibongkar Satpol PP,Kamis (4/12/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebanyak 14 warung liar di jalan raya Gondang-Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, dibongkar tim gabungan Satpol PP, TNI, Polri, dan lainnya. Satpol PP menyebut pernah ada dua pria lansia meninggal di lokasi tersebut, diduga sakit atau karena memakai obat kuat.

Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan di lokasi juga ditemukan sejumlah alat kontrasepsi hingga obat kuat.

"Alat kontrasepsi banyak, baru dan belum terpakai. Banyak ada satu kantong plastik, obat kuat juga ada," ungkap Joko di lokasi, Kamis (4/12/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Joko, keberadaan warung-warung tersebut sudah lama, tapi semakin marak sekitar 4-5 tahun terakhir. Tempat prostitusi itu berkedok warung kopi.

"Kedoknya warung, warung kopi. Teguran lisan dan tertulis sebenarnya sudah kita sampaikan dan kemarin mediasi sepakat hari ini bongkar mandiri, tapi tidak dilakukan," jelas Joko.

ADVERTISEMENT

Selain mengamankan alat kontrasepsi dan obat kuat, petugas juga mengamankan sejumlah barang lain di dekat PG.

"Kalau mau diambil dipersilakan. Ada juga kasur, lemari, meja, karpet dan lainnya, mereka buat pernyataan sudah sanggup," ucap Joko.

"Usia yang ada di sini di atas 45-50 tahun, sudah tua-tua. Tapi mana yang pemilik dan PSK juga sulit, karena pindah-pindah," imbuhnya.

Kabid Penegakan Perda/ Perbup, Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sulamto, menyatakan usia yang nongkrong di lokasi memang di atas 45 tahun.

"KTP nya luar Klaten semua, bahkan ada yang dari luar Jawa. Pernah ada dua pria lansia meninggal di sini, mungkin sakit atau konsumsi obat kuat atau apa," ungkap Sulamto.

"Yang di sini banyak penghuninya wanita. Jadi kita kerahkan personel wanita, kalau mereka melawan langsung kita kirim ke panti sosial, tapi ternyata aman," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, belasan warung yang digunakan untuk praktik prostitusi itu dirobohkan tim gabungan menggunakan ekskavator. Eksekusi dilakukan mulai sekitar pukul 08.00 WIB tadi. Alat berat ekskavator merobohkan dari sisi selatan.

Bangunan warung yang sebagian permanen itu dihancurkan satu per satu. Tidak ada perlawanan karena mendapat penjagaan ketat dari kepolisian, TNI, Satpol-PP, dan Muspika.

Bangunan tersebut dinyatakan melanggar Perda nomor 12 tahun 2013 tentang kebersihan, ketertiban, dan keindahan.

"Ada 14 unit rumah yang kita tertibkan karena melanggar Perda nomor 12 tahun 2013 tentang kebersihan, ketertiban dan keindahan. Penghuninya rata-rata dari luar Klaten ada Wonogiri, Cilacap, Semarang, Sragen, dan pak lurah sendiri tidak kenal sehingga kita sepakat dibersihkan," papar Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Joko Hendrawan.

Kelik, warga sekitar, juga mengaku tidak kenal dengan para penghuni rumah itu.

"Hanya satu yang warga sini, yang lainnya tidak kenal. Ya isunya untuk kegiatan seperti itu (prostitusi)," kata Kelik kepada wartawan.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads