Hasil Uji Sampel Penyebab Keracunan MBG di Ponpes Magelang: Ada Bakteri E-coli

Hasil Uji Sampel Penyebab Keracunan MBG di Ponpes Magelang: Ada Bakteri E-coli

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 03 Des 2025 18:59 WIB
Hasil Uji Sampel Penyebab Keracunan MBG di Ponpes Magelang: Ada Bakteri E-coli
Suasana dapur makan bergizi gratis (MBG) yang berada di Ngadirojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Kamis (20/11/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Hasil laboratorium sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Ali di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) hasilnya sudah keluar. Semua menu yang diuji mengandung bakteri E-coli.

"Ya, untuk hasil laboratorium meneliti sampel makanan yang sudah diperiksa oleh Labkes Provinsi ini dikeluarkan tanggal 26 November 2025. Untuk sampel nasi, tahu goreng, kemudian telur asam manis, timun tomat, dan telur, juga semangka, positif bakteri E-coli," kata Sekretaris 1 Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi kepada wartawan di sela-sela FGD penguatan sinergitas kerja sama antara Pemkot Magelang dan Kabupaten Magelang di Omah Mbudur, Rabu (3/12/2025).

"(Semuanya) Ya. Ini yang sudah saya sebutkan tadi, positif (mengandung) bakteri E-coli. Ini kemungkinan terkontaminasinya bisa beberapa hal. Yang pertama, pada saat pemrosesan pemasakan atau peralatan dapur atau bisa jadi airnya. Ini menjadi perhatian kami, dari Satgas agar SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Ngadirojo itu betul-betul melakukan evaluasi secara menyeluruh atau bisa dikatakan total," sambung Nanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan dapur MBG atau SPPG Ngadirojo, kata Nanda, hingga Rabu (3/12) hari ini masih ditutup sementara. Menurutnya, SPPG Ngadirojo betul-betul memperhatikan standar operasional dapur secara ketat.

ADVERTISEMENT

"Jadi higienitas dan sanitasi betul-betul dijalankan secara ketat dan terukur sesuai dengan standar yang semestinya. Pangan yang diberikan juga sehat, bahan bakunya sehat, peralatannya sehat, aman. Kemudian juga distribusinya juga harus sehat," imbuh Nanda.

"Sehingga ini menjadi pencermatan bagi kita dari Satgas untuk meningkatkan pengawasan terhadap beroperasinya dapur-dapur yang ada di seluruh Kabupaten Magelang," bebernya.

Untuk SPPG Ngadirojo, tegas Nanda, sampai hari ini belum diizinkan untuk beroperasi kembali.

"Makanya, ini kesempatan untuk SPPG di Ngadirojo untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Betul-betul memperhatikan SOP yang harus dijalankan secara ketat dan aman," katanya.

"Kemarin ada 112 ya (diduga keracunan), ada yang dibawa ke puskesmas, kemudian boleh pulang. Yang dibawa ke rumah sakit ini yang ada sebagian memang harus dilakukan rawat inap, tetapi Alhamdulillah sehari berikutnya dirawat inap semuanya boleh pulang," tambah Nanda.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ngadirojo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang ditutup sementara karena ada dugaan kasus keracunan. Untuk dugaan keracunan ini dialami para santri Ponpes Nurul Ali pada Selasa (18/11).

Sekretaris 1 Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, membenarkan adanya penutupan sementara SPPG Ngadirojo, Secang, sejak hari Rabu (19/11) kemarin. Penyebab ditutup sementara tersebut, menurutnya, ada dugaan keracunan dan korban dirawat di RSJ Prof Dr Soerojo Magelang.

"Update hari ini 29 yang dirawat (di RSJ), sudah boleh pulang semua. Kemudian kita masih menunggu hasil uji lab dari Labkesnya provinsi (sampel makanan diambil dinkes)," kata Nanda saat dihubungi wartawan, Kamis (20/11/2025).

"Kemudian untuk tidak lanjutnya, SPPG Ngadirojo itu ditutup untuk sementara sambil menunggu hasil (uji lab keluar hasilnya). Mulai kemarin (Rabu ditutupnya)," sambung Nanda.

Ada 856 ompreng yang disajikan untuk santri dari MBG SPPG Ngadirojo di hari Selasa (18/11). Kemudian mulai sore hingga malamnya, para santri mengeluhkan mual dan pusing. Esok harinya, Rabu (19/11), para santri mulai dirawat di rumah sakit.

"125 yang mengeluh mual, pusing itu. Cuma, semula 125 dilakukan perawatan, tapi yang lanjut 25 (rumah sakit). Tapi, tadi pagi nambah 4 jadi 29 (sudah pulang semua)," imbuh Nanda yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang.

Halaman 2 dari 2
(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads