Permasalahan anak tidak sekolah (ATS) menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak. Beasiswa Ayo Sekolah Kembali menjadi salah satu langkah yang diambil untuk menekan adanya ATS di Demak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD dan PNF) Dindikbud Demak, Dwi Isnaini Saparyati. Menurutnya, ATS yang disebabkan masalah ekonomi akan dibantu dengan Beasiswa Ayo Sekolah Kembali.
"Kita punya yang namanya Beasiswa Ayo Sekolah Kembali. Jadi nanti ATS ini kalau penyebabnya ekonomi akan kita intervensi di tahun berikutnya, kita anggarkan," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menyebut besaran Beasiswa Ayo Sekolah Kembali berbeda setiap jenjang pendidikannya. Beasiswa ini dapat digunakan untuk mendaftar dan memenuhi kebutuhan dasar bersekolah.
"Beasiswa Ayo Sekolah Kembali setiap tahunnya per anak untuk jenjang SD Rp 1 juta, SMP Rp 1,5 juta, dan SMA Rp 2 juta. Ada aturan juknis (petunjuk teknis) untuk peruntukannya," ujar Dwi.
"Setiap tahun ajaran baru kan mesti kan dia butuh alat-alat ya selama pembelajaran 1 tahun. Boleh beli buku, boleh beli sepatu, boleh beli tas, buku-buku yang diperlukan, seragam olahraga dan lain sebagainya. Ditambah untuk mendaftar sekolah," sambungnya.
Setelah menerima Beasiswa Ayo Sekolah Kembali, para ATS yang kembali bersekolah tersebut kemudian akan dibina lewat Program Bantuan Siswa Miskin Daerah (Basimda). Tujuannya, menurut Dwi, agar anak-anak tersebut tidak putus sekolah lagi.
"Besaran Basimda kalau SD itu Rp500 ribu, SMP Rp750 ribu, kemudian SMA Rp1 juta setiap tahun. Peruntukannya sama seperti Beasiswa Ayo Kembali Sekolah tapi tidak ditambah untuk mendaftar sekolah," ujar Dwi.
Dengan adanya Beasiswa Ayo Sekolah Kembali yang disambung dengan Program Basimda, Dwi berharap angka ATS di Demak terutama yang disebabkan oleh faktor ekonomi dapat diturunkan.
(akd/ega)










































