Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi salah satu wilayah yang cukup parah terdampak banjir bandang dan longsor. Bencana ini tak hanya merenggut puluhan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan rumah-rumah warga. Kondisi pascabanjir menjadi gambaran dahsyatnya bencana tersebut meluluhlantakkan Agam.
Dikutip dari detikNews, Senin (1/12/2025) salah satu wilayah terparah yang terdampak yakni Desa Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan juga sempat meninjau lokasi pada Minggu, 30 November 2025.
Sementara dari foto dan video yang didapatkan detikcom, kondisi di desa tersebut luluh lantak. Rumah-rumah warga bahkan nyaris terbenam lumpur akibat longsoran dan banjir bandang yang menerjang pada pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kayu-kayu gelondongan terlihat berserakan menyesaki jalanan dan sungai. Kondisi jalan basah bercampur lumpur berwarna kecokelatan menggambarkan betapa dahsyatnya bencana tersebut.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menginstruksikan polda-polda terdekat ke lokasi bencana untuk ikut mem-back up penanganan bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Polda Riau yang terdekat ke Sumbar juga turun langsung ke lokasi dengan menerjunkan 290 personel.
Personel Polri sedang mencari korban yang hilang dampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal. Foto: Personel Polri sedang mencari korban yang hilang dampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ( ANTARA/Yusrizal.) |
Kapolda, Irjen Herry Heryawan, mengatakan pihaknya memberikan dukungan personel untuk memperkuat penanganan bencana di Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dua unit ekskavator juga dikerahkan ke lokasi untuk membantu pencarian korban longsor.
"Yang kita back up baik itu baik personel, juga peralatan untuk membantu evakuasi termasuk 2 ekskavator yang sudah sampai di sini," tutur Irjen Pol Herry Heryawan, di lokasi, Minggu (30/11).
Sebagai wilayah yang terdekat ke Sumatera Barat, Polda Riau telah berada di lokasi sejak Sabtu (29/11). Kehadiran Polda Riau di lokasi tersebut merupakan bentuk respons cepat dalam penanganan bencana.
"Kami atas arahan pimpinan Pak Kapolri, kita melakukan back up di 3 provinsi yang terdampak. Karena wilayah Riau dekat dengan Sumbar dan butuh respons cepat kita datang," katanya.
Selain bantuan logistik dan peralatan, Polda Riau juga mengirimkan pasukan ke wilayah Sumatera Barat. Sebanyak 390 personel Polda Riau dikerahkan ke lokasi untuk membantu pencarian korban.
"Jadi dua hari lalu ada Brimob, Samapta, kita sudah back up sejumlah 390 personel yang memiliki kemampuan khusus disamping kemampuan rescue, SAR dan lain sebagainya," tuturnya.
(apl/ahr)












































