Wali Kota Solo, Respati Ardi mengungkapkan alasan rumah dinas Loji Gandrung digunakan Mahamenteri KGPA Tedjowulan untuk mengundang Paku Buwono (PB) XIV Mangkubumi dan PB XIV Purbaya. Ia menegaskan tidak ada intervensi dalam hal itu.
Diketahui, Mahamenteri KGPA Tedjowulan menggundang PB XIV Purbaya dan PB XIV Mangkubumi bertemu di Loji Gandrung pada Jumat (28/11) sore. Hanya saja, yang memenuhi undangan dari pihak PB XIV Mangkubumi.
"Ya, intinya kan semua masyarakat tahu di Loji Gandrung itu terbuka untuk umum, untuk siapapun yang menggunakan," ujarnya ditemui di Loji Gandrung, Minggu (30/11/2025).
Respati menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan intervensi berkaitan dengan konflik Keraton Solo. Menurutnya, persoalan internal Keraton Solo bukan kewenangan dari pemerintah.
"Bukan hak saya untuk intervensi ya," katanya.
Respati menyebut bahwa selama ini Loji Gandrung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Baik untuk kegiatan keagamaan maupun kegiatan lainnya.
"Hari ini ada untuk latihan musik, kemarin ada panitia penyelenggara di sini buat misa, buat pengajian, buat gamelan, acara budaya setiap sebulan sekali. Ini Loji Gandung itu bebas bagi masyarakat yang ingin menggunakan Loji Gandrung, silakan menghubungi Prokompim untuk bisa menggunakan Loji Gandrung," jelasnya.
Dirinya berharap suksesi Keraton Solo bisa segera ada kesepakatan yang baik. Sehingga, membawa manfaat bagi masyarakat Kota Solo.
"Ya, intinya saya berharap semoga bisa cepat terjadi kesepakatan yang baik dan bisa membawa manfaat untuk warga Surakarta, bisa menarik wisatawan lagi, dan bisa yang terpenting adalah menjaga marwah budaya asli Surakarta," pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Mahamenteri KGPA Tedjowulan mengundang Paku Buwono XIV Purbaya dan Paku Buwono XIV Mangkubumi dalam pertemuan yang digelar di Loji Gandrung, Solo sore tadi. Dari undangan Tedjowulan, yang hadir hanya PB XIV Mangkubumi.
Juru bicara KGPA Tedjowulan, Kanjeng Pakoenegoro mengatakan pertemuan tersebut diinisiasi oleh Tedjowulan sebagai pelaksana fungsi ad interim Raja atau Sunan di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Gusti Tedjowulan menyesalkan sikap Purbaya yang masih saja tidak kooperatif. Setelah undangan resmi pertama untuk menghadiri rembuk keluarga pada 13 November 2025 tidak diindahkan, Gusti Purbaya lagi-lagi tidak bersedia hadir memenuhi undangan resmi kedua dari Mahamenteri," kata Kanjeng Pakoenegoro melalui keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (28/11/2025) malam.
Ia mengatakan undangan nomor 20/MM/KKSH/11-2025 ditujukan khusus kepada Gusti Hangabehi dan Gusti Purbaya sebagai sesama Putradalem Sawarga Paku Buwono XIII. Diketahui keduanya sama-sama telah mengukuhkan diri sebagai penerus takhta dengan gelar Paku Buwono XIV.
"Surat ditembuskan kepada wali kota Solo, Respati Ardi. Wali kota memfasilitasi pertemuan para pihak itu dengan menyediakan ruang di rumah dinasnya," tuturnya.
Menurutnya, dari pihak PB XIV Mangkubumi setelah mendapat undangan tersebut langsung menyatakan kehadirannya. Sedangkan dari pihak PB XIV Purbaya disebut menerima undangan namun tidak memberikan konfirmasi.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(aap/aap)