ASN Pemprov Jateng Wajib Sarungan tiap Jumat, Begini Penampakannya

ASN Pemprov Jateng Wajib Sarungan tiap Jumat, Begini Penampakannya

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 28 Nov 2025 13:55 WIB
Suasana di kantor Pemprov Jateng usai ASN wajib menggunakan sarung setiap Jumat. Foto diambil Jumat (28/11/2025).
Suasana di kantor Pemprov Jateng usai ASN wajib menggunakan sarung setiap Jumat. Foto diambil Jumat (28/11/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) kini wajib ngantor dengan mengenakan sarung batik setiap Jumat. Begini suasana di salah satu kantor usai diterapkannya aturan itu.

Pantauan detikJateng di kompleks Gedung Pemprov Jateng, para pegawai pria tampak mengenakan sarung berbagai warna dan jenis. Sedangkan pegawai wanita juga memakai rok batik.

Salah satu pegawai Biro Organisasi Pemprov Jateng, Wasis (30) mengatakan Gubernur Jateng telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang mengatur soal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita pakai pakaian dinas kan tergantung SE. SE baru keluar 4 minggu, jadi sebulan yang lalu, jadi sudah pakai seragam baru," kata Wasis kepada detikJateng di lokasi, Jumat (28/11/2025).

ADVERTISEMENT

Ia mengaku tak terlalu keberatan dengan adanya kebijakan baru tersebut. Justru, positifnya ia bisa menggunakan sarung batik yang selama ini tak terpakai.

"Nggak (keberatan), kan sudah sesuai, karena ada SE jadi kita sesuai aturan aja. Awalnya kan (pakaian) olahraga, jadi setelah olahraga kita ganti pakai seragam baru," tuturnya.

"Nggak (terganggu mobilitasnya) sih, kan ngerasa seragam aja, soalnya di hari Jumat juga pas Salat Jumat, buat salat sekalian," lanjutnya.

Ia mengatakan, sejak adanya kebijakan tersebut, banyak pegawai yang membeli sarung batik dari berbagai pelaku UMKM.

Suasana di kantor Pemprov Jateng usai ASN wajib menggunakan sarung setiap Jumat. Foto diambil Jumat (28/11/2025).Suasana di kantor Pemprov Jateng usai ASN wajib menggunakan sarung setiap Jumat. Foto diambil Jumat (28/11/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Menurut aku itu ikut andil dalam meningkatkan UMKM. Ini dari Pemalang, sarung goyor, milik UMKM-nya Pemalang. Sarung Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) jadi itu dibuat manual," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu pegawai Kominfo Pemprov Jateng, Athok (26) menyebut kebijakan itu unik dan bisa mengangkat ciri khas batik di berbagai daerah. Ia sendiri memiliki kulot batik yang menyerupai sarung.

"Menurutku sebenarnya ini unik kebijakannya, kan Jawa Tengah ingin menampilkan bahwa Jateng ini provinsi yang ingin mengangkat identitas batik," tuturnya.

"Kebijakannya kan pakai sarung batik ini sesuai dengan identitas Jateng untuk mengapresiasi budaya," sambungnya.

Menurutnya, kebijakan mengenakan sarung batik juga bisa mematahkan stigma birokrasi yang cenderung formal dan serius.

"Ini membuat birokrasi nggak formal banget pakai seragam dinas tapi yang penting adalah kinerja," ujarnya.

Kebijakan itu, kata dia, juga fleksibel. Terkadang saat dirinya harus bertugas meliput kegiatan Pemprov Jateng, ia juga diperbolehkan tak memakai sarung.

"Itu tergantung tugas pegawainya, kalau di Kominfo kan harus IKP (Informasi Komunikasi Publik), tugasnya mengawal agenda Pemprov, ada liputan, itu kita bisa fleksibel nggak harus pakai sarung," lanjutnya.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads