Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Kendal memeriksa sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan 17 siswa SMPN 1 Kendal mengalami gejala keracunan. Hasilnya, sayur pakcoi pada menu MBG itu dinilai sudah tidak layak dikonsumsi.
"Dokkes Polres Kendal kemarin telah mengambil sampel makanan dari MBG dan melakukan pemeriksaan makanan (food safety). Kami langsung lakukan tes di lokasi," kata Kasi Dokkes Polres Kendal, Ipda Bayu Wicaksono kepada detikJateng di kantor SPPG Sijeruk, Kamis (27/11/2025).
Menu MBG yang diperiksa meliputi nasi putih, sayur sawi (pakcoi), sapi lada hitam, tempe goreng, dan buah pisang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lakukan uji sampel dengan dua tahap yakni dengan uji organoleptic dan kimiawi," ujar Bayu.
Menurut Bayu, dari hasil uji organoleptic dan kimiawi diketahui bahwa sayur pakcoi itu sudah dalam kondisi tidak layak disajikan atau dikonsumsi.
"Hasil dari uji organoleptic dan kimiawi pada sayur pakcoi sudah beraroma tidak normal, kuah lengket, warna cenderung pekat, dan positif terkandung nitrite di atas ambang batas sebesar 40mg/l. Untuk menu makanan lainnya normal dan aman," jelasnya.
"Jadi sayur pakcoi itu sudah tidak layak disajikan dan dikonsumsi. Hasilnya (nitrite) sudah di atas ambang batas, ambang batasnya itu 1 mg/l," sambung dia.
SPPG Sijeruk Setop Operasi
Pantauan detikJateng pukul 10.00 WIB, Kamis (27/11), kantor SPPG Sijeruk di Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Kendal, terlihat tidak beroperasional sejak pagi setelah terjadi kasus dugaan keracunan MBG di SMPN 1 Kendal.
"Hari ini memang operasional SPPG Sijeruk dihentikan sementara oleh Korwil. Untuk beroperasi lagi, kami masih nunggu hasil dari uji makanan yang dilakukan Dinkes Kendal," kata Kepala Dapur SPPG Sijeruk, Faturahim Nasuka Gozi kepada detikJateng, Kamis (27/11/2025).
Fatur mengatakan, paket menu MBG yang diberikan ke penerima manfaat pada Rabu (26/11) kemarin berupa nasi putih, sayur pakcoi, sapi lada hitam, tempe goreng, dan buah pisang.
"Kami mulai masak menu makanannya sejak Rabu (26/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Tapi untuk sayur pakcoi itu pukul 03.00 WIB," ungkapnya.
Fatur menjelaskan, proses pengiriman paket MBG ke SMPN 1 Kendal dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Dia menyebut SPPG Sijeruk baru beroperasi 9 hari dan mendistribusikan ke 5 sekolah.
"Totalnya 1.250 paket MBG," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, 17 siswa SMPN 1 Kendal diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. Rinciannya, 10 siswa dilarikan ke IGD RSUD Soewondo Kendal, 5 siswa ke Puskesmas Kendal, dan 2 siswa lainnya menjalani perawatan di rumah karena gejalanya lebih ringan.
Guru dan juga Humas SMPN 1 Kendal, Anita Susanti, mengatakan pihak SPPG mengirimkan 510 paket MBG. Sebelumnya, pihak sekolah mengambil satu paket MBG untuk dilakukan sampling oleh Solekan (Kepala TU) dan selang beberapa menit merasakan tidak enak badan.
"Kalau yang dikirimkan ke SMPN 1 Kendal itu totalnya ada 510 paket MBG dan setiap hari selalu kami lakukan sampling mencoba menunya. Ini tadi sampling dilakukan oleh Pak Solekan selaku Kepala TU tapi beberapa menit merasakan tidak enak badan," kata Anita Susanti, Rabu (26/11/2025).
Kemudian Anita meminta tolong kepada salah satu guru lagi, Dwi Wahyuni karena berpengalaman di bidang catering untuk menjadi sampel kedua. Setelah memakan daging dan sayur yang merupakan menu MBG, ditunggu 5 menit tidak ada gejala dan menilai makanan aman dan badan tidak ada masalah.
Karena saat itu dianggap aman dan tidak ada masalah, ada tujuh kelas yang sudah ambil paket MBG. Selang beberapa menit, Bu Dwi Wahyuni mulai merasakan tidak enak badan dan pihak sekolah mulai mengumumkan untuk semua guru dan siswa agar tidak memakan menu MBG dahulu.











































