Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), siap mencairkan dana hibah 2026 ke Keraton Solo di awal tahun. Asal administrasi beres, dana Rp 1,9 miliar itu bisa akan dicairkan awal-awal tahun 2026.
Hal itu dikatakan Kabid Pembinaan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Eris Yunianto. Ia mengatakan Pemprov Jateng memberi dana hibah kepada Keraton Solo setiap tahun. Tahun ini, dana itu telah dicairkan pada bulan April.
"Dana hibah ke Keraton itu dalam 1 tahun, tahun ini dialokasikan Rp 1,9. Miliar. Dulu Rp 1,7 miliar, tapi setiap periode 5 tahun ada pertambahan nilai. Nah, untuk tahun depan ya kita alokasikan hal yang sama," kata Eris saat dihubungi detikJateng, Rabu (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah cairkan kalau tidak keliru bulan April. Kalau di Solo ada masalah itu, nanti jangan confuse (bingung). Kita berupaya mencairkannya nanti agak di awal-awal tahun karena sifatnya untuk tata laksana kehidupan Ketaton," lanjutnya.
Ia menjelaskan, asalkan pihak Keraton Solo sudah melengkapi administrasi di awal tahun, maka dana hibah bisa langsung dicairkan.
"Semuanya kan ada kata administrasinya. Kalau administrasinya di awal sudah beres semua, ya kita cairkan. Tapi kalau belum ya harus dipenuhi dulu," tuturnya.
"Kalau terkait dualisme yang seperti ini, kita nunggu. Tapi itu kan urusan internal keraton, biar diselesaikan keraton. Yang penting kami pemerintah hadir untuk sana. Jadi kita tunggu saja biar diselesaikan di sana, resminya nanti penyelesaian internal seperti apa, kami tidak bisa ikut campur," lanjutnya.
Ia menguraikan, dana hibah itu sendiri diperuntukkan bagi kesejahteraan para abdi dalem Keraton Solo. Sudah ada nota perjanjian hibah daerah antara Pemprov Jateng dan Keraton Solo.
"Penggunaannya sudah diatur di dalamnya. Utamanya untuk bantuan kesejahteraan bagi para abdi dalem. Sebagaimana mandatnya, artinya pemerintah provinsi hadir untuk mendukung eksistensi keraton sebagai salah satu pilar budaya," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono, mengatakan anggaran yang biasanya diberikan ke Keraton Solo sekira Rp 200 juta. Anggaran tersebut biasanya diserahkan langsung ke Sinuhun.
"Kalau kita ke Sinuhun (diserahkan ke Sinuhun). (Sinuhun langsung?) Iya, kalau kita ke pemberinya yang menerima adalah Sinuhun. Iya sekitar Rp 200 juta," ujarnya, Jumat (21/11) lalu.
Disinggung mengenai adanya dualisme di tubuh Keraton Solo yang sama-sama mengklaim sebagai PB XIV, Budi mengaku menunggu legitimasi terlebih dahulu. Mengenai adanya dualisme itu, Pemkot Solo tidak akan ikut campur.
"Iya (menunggu legitimasi, red), yang nanti itulah itu kan sebenarnya masalah internal di Keraton ya, kita nggak ikut-ikutan. Nanti mereka tetap berharap bisa segera, apa, menyelesaikan, menyepakati, mana yang bisa sebagai wakil resmi dari Keraton. Nah itu lah yang kita akan cairkan ke yang bersangkutan itu," ujar dia.
Budi tak menampik dana hibah itu tak akan cair jika dualisme kepemimpinan itu belum rampung. Sebab, nantinya PB XIV yang bakal bertanggung jawab dengan pengelolaan anggaran tersebut.
"Ya iya, kita mau kepada siapa nanti yang bertanggung jawab terhadap dana itu siapa, kan gitu," ucapnya.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, juga telah merespons soal pencairan anggaran dana hibah Keraton Solo. Respati menyebut pencairan dana hibah Keraton akan dilakukan sesuai regulasi.
"Ya kita lihat nanti, kita lihat nanti. Ya tentunya kita atur, lihat sesuai regulasi nanti," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Senin (24/11).
Respati saat itu enggan berkomentar banyak mengenai polemik di Keraton Solo. Disinggung apakah harus ada obrolan di internal Keraton sebelum pencairan anggaran, Respati kembali menegaskan pencairan dana hibah akan sesuai regulasi.
"(Di internal Keraton harus ngobrol dulu?) Kita lihat sesuai regulasi nantinya ya," pungkasnya.
Simak Video "Video: KPK Jerat 21 Tersangka Kasus Dana Hibah, Ada Eks Ketua DPRD Jatim"
[Gambas:Video 20detik]
(afn/apl)











































